KARAWANG, Spirit
Kawasan laut Karawang saat ini rawan dijadikan jalur distribusi narkoba oleh para bandar besar. Kekhawatiran ini muncul setelah Badan Narkotika Nasional (BNNK) Karawang meringkus seorang nelayan di kawasan laut Ciparage, Kecamatan Tempuran, Karawang Utara.
“Setelah ada kasus penangkapan nelayan ini kami berharap agar kawasan laut Karawang ditingkatkan pengawasannya karena bisa dijadikan jalur masuk narkoba,” kata Kepala BNN Karawang, AKBP Julian, Jumat (29/1) lalu.
Julian mengatakan BNN Karawang akan lebih intens lagi mengawasi wilayah pesisir laut, karena narkoba saat ini sudah merambah hingga ke masyarakat nelayan. Ditemukan kasus nelayan yang memilik narkoba di pesisir laut Ciparage, Kecamatan tempuran baru-baru ini membuktikan narkoba sudah menjangkau masyarakat nelayan.
“Setelah kasus ini kawasan pesisir akan menjadi prioritas kita untuk terus diawasi,” katanya.
Menurut Julian jalur laut saat ini menjadi jalur yang paling sering digunakan para Bandar narkoba internasional untuk mengedarkan di Indonesia. Kabupaten Karawang yang memiliki kawasan laut sangat rawan dijadikan jalur distribusi narkoba. Apalagi Karawang merupakan daerah penyangga ibukota tentunya cukup strategis sebagai tempat transit sebelum narkoba di edarkan ke Jakarta dan kota besar lainnya.
”Karawang memang rawan sebagai tempat transit karena memiliki laut dan juga sebagai daerah penyangga ibukota. Dua hal inilah yang membuat laut Karawang rawan dijadikan jalur distribusi narkoba,” katanya
Julian mengatakan melakukan pemantauan atau pengawasan narkoba melalui jalur laut lebih sulit ketimbang jalur darat atau jalur udara. Hal ini karena pintu masuk untuk jalur laut sangat banyak hampir disetiap pantai yang ada bisa menjadi pintu masuk. Semakin luas kawasan laut yang dimiliki semakin sulit pengawasannya. “Itu makanya kawasan laut Karawang disebut rawan karena pantainya cukup luas sehingga pengawasannya juga cukup sulit,” ujarnya.
Menurut Julian berdasarkan kondisi seperti in dia berharap agar aparat keamanan baik itu dari unsur TNI atau Polri yang berada di laut terus melakukan mengawasi peredaran narkoba melalui jalur laut. Apalagi sekarang para pengedar narkoba tidak saja masuk melalui pelabuhan besar, tetapi sudah mulai masuk melalui pelabuhan kecil. “Sekarang ini pengedar narkoba memanfaatkan perahu nelayan untuk memasok narkoba jadi kita harus terus mewaspadai dan jangan lengah,” katanya.
Sebelumnya, sempat di sampaikan pula oleh Kepala Humas BNN, Kombes Slamet Riyadi, menurutnya Karawang termasuk kota urban, dimana lonjakan jumlah penduduk setiap tahun meningkat. Ditambah, kata dia, banyaknya pendatang asing yang masuk dan dikhawatirkan turut edarkan narkoba.
“ Patut diwaspadai itu, sebab Jawa Barat ranking keenam tingkat peredaran narkoba se- Indonesia setelah Yogyakarta. Ditambah , dari 74,5 persen pengguna narkoba, sebanyak 50,34 persennya adalah pekerja swasta dan kalangan pemerintahan,” ungkap Slamet.(cr2)