KARAWANG, Spirit – Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengalokasikan anggaran sebesar Rp6,8 miliar untuk menangani abrasi yang terjadi di wilayah pesisir utara Karawang.
“Anggaran itu telah dialokasikan dalam APBD 2016,” kata bupati setempat, Cellica Nurrachadiana, saat meninjau lokasi abrasi di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Karawang, Kamis (4/8).
Ia mengakui anggaran tersebut belum cukup untuk menangani abrasi di wilayah pesisir utara Karawang, karena keterbatasan anggaran.
Menurutnya, jika dihitung-hitung, kebutuhan anggaran penanganan abrasi di Karawang mencapai Rp100 miliar.
Atas hal tersebut, bupati berharap agar pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Jawa Barat bisa membantu penanganan abrasi yang terjadi di Karawang.
Dikataknnya, anggaran sebesar Rp6,8 miliar itu merupakan penganggaran tahap awal. Selanjutnya, kata dia, akan dialokasikan pula anggaran penanganan abrasi pada tahun-tahun berikutnya.
Untuk anggaran tahun ini yang mencapai Rp6,8 miliar, itu dikhususkan untuk kebutuhan pemasangan pemecah ombak sepanjang sekitar 500 meter di wilayah pesisir pantai utara sekitar Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya.
“Untuk tahun berikutnya akan ditambah anggaran untuk penanganan abrasi. Jadi penanganannya akan dilakukan bertahap. Bahkan nanti akan dialokasikan pula anggaran untuk relokasi warga pesisir,” kata Cellica.
Untuk relokasi warga yang tinggal di pesisir pantai utara, itu masih wacana. Pemerintah desa setempat harus mencari titik relokasi tersebut.
“Rencananya, akan ada 150 KK di sekitar Desa Cemarajaya yang akan direlokasi,” katanya.(fat)
Caption: Jalanan retak akibat banjir rob dan abrasi di Desa Cemarajaya Kecamatan Batujaya, Kamis (4/8). Diketahui, sedikitnya hampir 150 kepala keluarga yang mengalami kebanjiran, bahkan diantaranya ada yang mengalami kerusakan rumah parah akibat banjir rob dan abrasi.