Benahi Infrastruktur Pedesaan, Sedot Anggaran Rp 7 Miliar

SUBANG,Spirit – Pembenahan dan perbaikan infrastruktur publik di kawasan pedesaan Kabupaten Subang, menyedot anggaran hingga Rp 7 miliar.
Dari jumlah 245 desa, masing-masing mendapat anggaran sebesar Rp 28,8 juta, yang dialokasikan dalam pos bantuan keuangan untuk desa/kelurahan (BKUD/K) tahun 2016.
“Setiap desa akan menerima bantuan Rp 28,8 juta. Dana ini harus digunakan untuk perbaikan dan pembenahan infrastruktur umum,”ujar Wakil Bupati Subang, Imas Aryumningsih, kepada Spirit Jawa Barat Kamis (2/6/2016) usai meresmikan pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong dan Bakti TNI terpadu Keluarga Berencana (KB), di aula Desa Tambakdahan.
Infrastruktur yang dibiayai anggaran tersebut, yakni pengecoran atau plesterisasi jalan-jalan pedesaan, pengadaan jamban (WC) masyarakat, dan sarana-sarana publik lainnya.
“Jika infrastrukturnya bagus, sarana sanitasinya bagus, harapan untuk mewujudkan keluarga yang sehat, sejahtera dan berkualitas, bisa tercapai,”kata Imas.
Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPMKB) Subang, Nunung Suryani, didampingi Kasubbid Jaminan Pelayanan KB, Bambang Pramono, menambahkan, pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong dan Bakti TNI terpadu Keluarga Berencana (KB) dilakukan, untuk memercepat tercapainya penerapan program Kampung KB di seluruh desa.
Pasalnya, hingga pertengahan 2016 ini, dari jumlah 245 desa di Kabupaten Subang, Kampung KB baru terbentuk di 30 desa saja.
“Artinya, masih ada sisa 215 desa lagi yang sama sekali belum memiliki Kampung KB. Ini pekerjaan rumah yang harus cepet kami tuntaskan. Dengan pencanangan tersebut, pembentukan kampung KB di seluruh desa bisa diakselerasi,”imbuhnya.
Kampung KB sendiri, digagas oleh pemerintah pusat sebagai bagian dari implementasi Nawacita Presiden Jokowi, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.
Dalam pelaksanaannya, kampung KB mengakomodir delapan fungsi keluarga, yakni, fungsi agama, sosial, ekonomi, budaya, kesehatan, infrastruktur, perlindungan, serta fungsi pendidikan.
“Jika (program kampung KB) sudah berjalan dan dirasakan manfaatnya, keluarga serta masyarakat umum dengan sendirinya akan punya inisiatif dan produktif dalam kehidupannya,”pungkasnya.(ade)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *