RENGASDENGKLOK, Spirit
Untuk kesekian kalinya Pasar Rengasdengklok yang berada di desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, kembali dilanda kebakaran. sebannyak 17 kios di 2 blok pasar tersebut ludes dilahap si jago merah, Minggu (1/10) subuh sekitar pukul 03.30 WIB yang mengakibatkan kerugian ratusan juta rupiah.
Salah seorang saksi mata di tempat kejadian Yayat (23), warga dusun Warudyong Selatan desa Rengasdengklok Selatan mengaku pertama kali melihat api berasal dari kabel listrik yang berada di dekat meteran listrik kios beras, dan menjalar ke atas kios tersebut, masih menurutnya kondisi instalasi kabel listrik di pasar Rengasdengklok memang sudah sangat mengkhawatirkan, dan tidak ada perhatian dari pihak PLN setempat.
“Waktu itu emang kondisi pasar sedang ramai, karena jam segitu para pembeli mulai berdatangan, jadi saya dan beberapa orang pelanggan tau persis dari mana api berasal,” jelasnya.
ditempat yang berbeda Leni (34) saksi mata sekaligus salah seorang pedagang sembako di pasar Rengasdengklok, mengaku melihat api berasal dari kabel listrik yang berada di dekat meteran listrik kios yang bersebelahan dengan kios miliknya.
“Sekitar jam setengah empat saya melihat sendiri kios dalam keadaan terbakar, namun saya hanya bisa terdiam karena kobaran api terlihat sangat besar,” katanya disaat mencoba membersihkan sisa-sisa kebakaran di kiosnya.
Akibat kebakaran tersebut, ia mengaku harus menanggung kerugian hingga 200 juta lebih. Mengingat, 2 kios dan 1 gudang miliknya tidak ada yang bisa diselamatkan. Belum lagi, ia juga mengatakan jika barang dagangan miliknya merupakan barang yang baru dikirim sehari sebelumnya.
“Baru juga saya beresin lantai toko, otomatis barang yang baru belanja kemarin saya masukan semua, dan tidak ada yang tersisa, habis semua terbakar,” ujarnya lagi.
Ditempat yang sama Wati (32) saksi lainnya menuturkan, ia melihat dengan jelas besarnya kobaran api yang melahap toko-toko di dalam pasar Rengasdengklok. Namun ia mengaku tidak sanggup melihat lebih lama karena takut amukan sijago merah membahayakan dirinya.
“Saya melihat langsung kesini, tapi gak lama karena takut. Kalo diperkirakan kira-kira jam 03.30 kejadiannya,” akunya.
Para pemilik kios beserta warga segera berupaya memadamkan api tersebut, dan juga langsung mengontak pemadam kabakaran yang kantornya tidak jauh dari Pasar Rengasdengklok. warga menyayangkan lambatnya mobil pemadam kebakaran (damkar) datang. Saat didatangi warga tidak seorangpun ada di kantor Damkar Rengasdengklok, sehingga membuat sebagian warga emosi dan melemparinya dengan batu.
“Kami bukannya tidak ada, saat subuh dini hari, para petugas Damkar yang sedang piket, terhitung 5 Orang anggota pemadan dan 1 unit mobil pemadam berada di lokasi kebakaran desa Kampung sawah, jadi petugas dikerahkan semua kesana. Tapi kami langsung kontak Damkar Karawang, dan langsung meluncur ke Pasar,” ujar Sopian, salah seorang petugas Damkar Rengasdengklok.
Ditempat terpisah Kapolsek Rengasdengklok, Kompol Suparno mengatakan bahwa pihak kepolisian akan menindaklajuti aksi pelemparan kantor Damkar Rengasdengklok yang dilakukan beberapa orang warga terkait kekesalan mereka pada terlambatnya mobil Damkar datang ke lokasi kebakaran.
“Kami akan usut tuntas kejadian tersebut, karena ini melanggar hukum, sudah ada bukti, ada saksi, dan kita tinggal tunggu laporan dari pihak Damkarnya,” tegasnya.(dar)