BEKASI, Spirit
Banyak kalangan yang menduga, Tahun Anggaran (TA) 2016 yang digelar di Kabupaten Bekasi banyak yang tidak terserap secara optimal. Dugaan tersebut tertuju pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bekasi.
Ketua Umum LSM Komite Masyarakat Peduli Indonesia (Kompi), Ergat Bustomy, pada Minggu (11/6), mengatakan, Kesbangpolselaku Leading Sector yang kurang aktif dalam penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tersebut, pada 2016 mampu menyerap hingga puluhan miliar.
Ergat berserta jajarannya melakukan peninjauan dari penyerapan APBD di Kesbangpol TA 2016 lalu. Didapat, realisasi dari angka penyerapan tersebut tidak relevan.
Contohnya, kata dia,pegelaran Pembinaan Wawasan Kebangsaan Bagi Pengurus Partai Politik di Kabupaten Bekasi hingga mencapai Rp250 juta. Tak hanya itu, rangkuman Spirit Jawa Barat, dalam 44 item kegiatan Kesbangpol Kabupaten Bekasi yang di sewakelolakan mencapai Rp.8 miliar lebih.
“Kegiatannya tidak relevan. Banyak indikasi, ini hanya permainan kwitansi, agar APBD bisa habis. Kegiatannya banyak yang nonfisik. Maka dari itu, Kami (Kompi) tantang Kepala Kesbangpol Kabupaten Bekasi untuk membuka seluruh dokumen penyerapan TA 2016,” cetus Ergat.
Ditambahkan Ergat, sebagai LSM yang terdaftar di Kesbangpol, dirinya tidak pernah mendapatkan informasi dari sektor kepemerintahan tersebut untuk menghadiri undangan. Namun, dalam 44 item yang menyerap hingga Rp8 miliar tersebut ada poin yang menyatakan pembinaan LSM di Kabupaten Bekasi.
“Item-item tersebut bisa saja manipulasi, atau mungkin permainan agar APBD habis. Setahu saya, tidak ada Pembinaan LSM di Kabupaten Bekasi pada TA 2016,” papar Ergat juga.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol, Ahmad Kosasih ketika dikonfirmasi via selularnya, pihaknya tidak menjawab atau pun membalas dari pesan singkat selularnya. (rio)