KARAWANG, Spirit
SEKITAR 36.168 siswa SLTP di Karawang Senin (8/5), hari ini, dijadwalkan mengikuti Ujian Nasional (UN) 2017 hari terakhir. Mereka bakal menempati 216 sekolah dan madrasah penyelenggara.
Para siswa peserta dan sekolah penyelenggara UN itu terdiri 29.040 siswa SMP di 157 sekolah, dan 7.128 siswa MTs di 59 madrasah. Hal itu sesuai yang diakui Ketua UN Karawang, Drs. Asep Supriatna, MM di acara MoU Pembiayaan UN antara pihak Disdikpora dengan satuan pendidikan yang digelar di aula gedung SMPN 1 Karawang Barat, Jumat (5/5) sore.
Dikatakan Asep Supriatna, UN dan termasuk di dalamnya ujian sekolah (US) bagi para siswa SLTP dan jenjang pendidikan lainnya, adalah cara bagi mengukur pencapaian kompetensi peserta didik. Hal yang menjadi acuannya yakni standar kompetensi lulusan yang ditetapkan secara nasional.
“Untuk saat ini bukan merupakan bahan penentuan kelulusan, meski juga bisa dikategorikan sebagai umpan balik untuk perbaikan program pembelajaran di sekolah atau madrasah. Yang jelas, di dalamnya termasuk pula bahan pertanggungjawaban penyelenggaranya kepada ‘stakeholder’ pendidikan,” Ujar Asep yang juga menjabat Sekretaris Disdikpora Karawang, ditemani Kasubag Keuangan Disdikpora Ocid Rosidin dan staf Hj. Neneng Anton .
Lebih lanjut Asep menjelaskan, jadwal UN siswa SLTP yang dilaksanakan tanggal 2 hingga 4, serta 8 Mei (hari ini-red) merupakan UN utama. Sedangkan UN susulan pada 22 dan 23 Mei.
Diketahui, mata pelajaran yang diatur dalam jadwal UN 2017 yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan IPA. Para peserta mengikuti ujiiannya pukul 07.30 sampai pukul 09.30 untuk yang melaksanakan Ujian Nasiona Berbasis Komputer (UNBK), serta pukul 10.30 sampai pukul 12.30 WIB untuk peserta Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP).
Seluruh peserta diharuskan memasuki ruang ujian sepuluh menit sebelum dimulai, dan yang terlambat harus mendapat izin dari kepala sekolahnya. Ketika ada peserta yang tidak dapat mengikuti satu atau dua mata pelajaran karena alasan yang syah, diberi kesempatan mengikuti ujian susulan yang menggunakan bahan ujian berbeda
Sementara itu tentang MoU Pembiayaan UN antara pihak Disdikpora dengan satuan pendidikan yang saat itu digelar, diketahui pembiayaan itu hanya untuk honor pengawasnya, yang totalnya sebesar Rp 755.6000.000. Para pengawas sendiri masing-masing memperoleh Rp 200 ribu selama empat hari, yang jumlahnya 3.616 orang guru di 1.889 ruangan.
“Jumlah pengawas yang kebetulan hari ini hadir itu hanya untuk UN SMP dan MTs. Sisa dari total dana itu, peruntukannya bagi pengawas UN Paket B (setara SMP) yang dilakukan terpisah, karena jadwal UN nya pun berbeda,” tutup Asep Supriatna. (dea)