KARAWANG, Spirit – Sedikitnya 6147 jiwa di tiga titik banjir paling parah yang ada di karawang harus rela meninggalkan kediamannya untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Aktivitas sehari-hari di tiga titik lokasi tersebut lumpuh total karena masih terendamnya rumah-rumah yang disebabkan banjir akibat meluapnya sungai Cibeet dan Citarum.
Ketiga titik lokasi banjir terparah tersebut yaitu Perumahan Bintang Alam Kecamatan Telukjambe Timur, Dusun Poponcol Kelurahan Karawang Kulon Kecamatan Karawang Barat, dan juga Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat.
Jumlah penduduk yang terdampak banjir paling banyak di daerah Perumahan Bintang Alam yaitu sebanyak 4000 jiwa, di Karangligar jumlah penduduk yang terdampak bencana banjir kiriman mencapai 1666 jiwa, dan di Poponcol sebanyak 481 jiwa.
Wakil Bupati Karawang, Ahmad ‘Jimmy’ Zamaksari mengatakan persoalan banjir tahunan di Karawang tidak akan bisa diselesaikan jika tanpa ada dukungan kebo jalan dari daerah-daerah lain yang menjadi hulu sungai Citarum dan Cibeet.
“Ini harus ada kebijakan yang terintergrasi dari 8 Kabupaten/kota. Saya harap Pak Gunernur mau memfasilitasi,” ujar Jimmy saat melakukan distribusi logistik ke posko pengungsi, Senin (14/11).
Jimmy mengatakan semua daerah yang dilalui kedua sungai tersebut harus membuat kebijakan minimal normalisasi bantaran sungai untuk meminimalis dampak banjir yang sama yang mana Kabupaten Karawang yang berada di hilir menjadi pihak yang paling parah terkena dampaknya.
“Saya akan meminta Sekda berkirim surat kepada Sekda Provinsi Jawa Barat untuk meminta Pemprov menjadi fasilitator,” katanya.
Ironisnya, sampai saat ini Pemkab Karawang belum memliki tim analisa ketinggian kontur tanah yang diduga semakin menurun akibat banyaknya perusahaan-perusahaan dan hotel yang memanfaatkan air bawah tanah secara berlebihan. Terbukti dengan semakin seringnya banjir di Karawang belakangan ini.
“Kita belum punya Tim analisa. Baru tahun 2017 ada anggrannya di Bappeda,” ujar Ketua BPBD Karawang.
Selain tiga titik banjir terparah tersebut, terdapat lima titik banjir lain yang tersebar di Kabupaten Karawang yang sampai berita ini ditulis pihak BPBD belum memiliki data pasti berapa jumlah keseleluruhan warga yang terdampak bencana banjir.(Mhs)