CILAMAYA KULON, Spirit – Amil Desa Sukajaya Kecamatan Cilamaya Kulon pertanyakan jumlah nominal honor atau insentif yang menjadi haknya. Pasalnya, besar bantuan yang tertera dalam kuitansi tidak sesuai dengan jumlah uang yang diterima. Sehingga, diduga honor tersebut telah dipotong.
Suma salah satu Amil Desa Sukajaya Kecamatan Cilamaya Kulon mengatakan, insentif/honor dengan nilai Rp1,2 juta tertera dalam kuitansi pemberian Pemkab Karawang dibagikan langsung oleh petugas Bank di kantor Kecamatan Cilamaya Kulon, Jumat (24/6) menggunakan amplop. Namun, ternyata, di dalam amplop tersebut hanya berisi uang sebesar Rp 800 ribu.
“Awalnya tidak tahu, setelah menandatangani kuitansi yang disediakan pihak Bank dan menerima uang yang disimpan dalam amplop langsung pulang karena mau shalat Jumat. Ketahuannya setelah sampai di rumah, uang dihitung cuma ada Rp 800 ribu. Kebetulan, kuitansinya kebawa, ternyata tidak sesuai dengan jumlah yang tertera dikuitansi,” katanya kepada Spirit Jawa Barat, Sabtu (25/6).
Diakuinya, honor yang biasa diterima masing-masing amil tiap tahun adalah Rp 1,2 juta tapi untuk kali ini ada yang berbeda.
Entah hal itu disebabkan salah hitung atau memang sudah dipersiapkan itu, Suma mengaku tidak mengetahui. Namun yang jelas, kata dia, semua penerima bantuan baik amil maupun guru ngaji di desa Sukajaya jumlah honornya berkurang.
“Yang ngebagiinnya langsung petugas bank. Saya prihatin dengan kejadian ini. Berarti uang saya hilang Rp 400 ribu. Mau protes tapi kesiapa. Mudah-mudahan saja,Bupati dan Wakil Bupati mendengar keluhan saya,” ujarnya.
Hal serupa dikatakan H.Samsudin salah seorang guru ngaji yang ada di Desa Sukajaya Kecamatan Cilamaya Kulon. Yang mengalami hal yang sama. Bahkan dirinya mengaku, honor guru ngaji yang seharusnya Rp 1,2 juta, ternyata hanya diterima Rp 700 ribu.
“Katanya uang sebesar Rp 500 ribu yang dipotong untuk guru ngaji yang tidak dapat bantuan. Dan itu ada koordinatornya,” katanya menegaskan.
Kasie Kesos Kecamatan Cilamaya Kulon, Dede mengatakan dirinya sama sekali tidak mengetahui persoalan itu.
Pihaknya mengaku tidak pernah mengintruksikan ataupun mengkondisikan. “Demi Allah saya tidak mengetahui persoalan itu,” pungkasnya. (wan)
