KARAWANG, Spirit – Manajemen PDAM Tirta Tarum Karawang maupun Kantor Cabang Telukjambe Timur menunjukkan sikap dan itikad tidak baik. Sikap itu seakan melengkapi masih lemahnya tingkat pelayanan PDAM terhadap penyediaan air bersih bagi pelanggan. Terlebih lagi saat hendak dikonfirmasi terkait proyek peningkatan kapasitas/uprating dan optimalisasi Instalasi Penyaringan Air (IPA). Hal itu diungkapkan Ketua LSM Sniper, Mulyadi, Selasa (17/5).
“Komplitlah, udah pelayanan buruk, mereka (manajemen, red) pun tak mau punya itikad menemui untuk dikonfirmasi terkiat proyek up rating di Cabang Telukjambe,” katanya.
Mulyadi mengaku, lembaganya telah melayangkan surat sejak tanggal 24 April lalu. Namun, sampai saat ini, dirinya mengaku tak direspon. “Sudah hampir tiga minggu, tapi tetap saja mereka seperti saling lempar tanggung jawab. Mau ketemu saja sulitnya minta ampun. Apalagi dirutnya (Yogi Patria, red) gak pernah ada,” ungkap Mulyadi.
Tak puas dengan upayanya bertemu menajemen, ia lantas menemui Dewan Pengawas PDAM. Meskipun akhirnya bertemu, Mulyadi menyayangkan Dewan Pengawas tak mengetahui apapun yang dikerjakan oleh pihak manajemen PDAM. “Kalau sama dewan pengawas, sudah ketemu pak Asep, tapi dia bilang nggak tahu menahu,” kata dia lagi.
Mulyadi mengatakan, dengan sikap manajemen tersebut tentunya menjadi pertanyaan besar bagi banyak pihak. Terlebih lagi, proyek senilai Rp 4,95 miliar tersebut hasilnya tidak maksimal.
Sikap serupa juga ditunjukkan oleh Kepala cabang PDAM Telukjambe, Wawan Purwanto yang menghindar dan ngeloyor pergi saat mau ditemui Spirit Jawa Barat.
Sebelumnya, warga perumnas Bumi Telukjambe terus mengeluhkan pelayanan pasokan air PDAM yang selalu sedikit saat pagi hari. Padahal, saat pagi merupakan waktu warga untuk bersiap-siap melakukan aktifitasnya.
DPRD Karawang pun merasa gerah dengan tidak maksimalnya hasil proyek tersebut. Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Karawang, Danu Hamidi merasa heran, karena pelayanan pasokan air masih saja tidak maksimal.
Padahal, kata Danu, dengan adanya proyek tersebut, seharusnya pasokan air ke pelanggan tak lagi dikeluhkan. Tentunya, pelayanan tersebut menjadikan kredibilitas perusahaan plat merah ini cenderung kurang baik. “Harusnya air yang didistribusi bertambah, sehingga asumsinya tidak ada lagi masyarakat yang mengeluh. Kalau masih kayak gini, perlu dikomunikasikan lagi,” tandas politisi partai Gerindra ini. (top)