Keponakan Pembunuh Bibi Jalani 18 Adegan , Okem Jalani Rekontruksi

KARAWANG, Spirit

Guna  melengkapi berkas penyidikan,  Satreskrim Polres Karawang menggelar rekontruksi, dalam kasus pencurian dalam kekerasan yang menyebabkan korban Mariah (63) di Kampung Krajan Desa Lemahabang, Kecamatan Lemahabang Wadas, tewas ditusuk oleh keponakan sendiri, Chandra alias Okem (21), yang terjadi pada Senin (1/2), sekitar pukul 03.00 WIB.

Adegan reka ulang kejadian pembunuhan dilakukan untuk melengkapi berkas perkara ke Kejaksaan Negeri (Kejari)  Karawang. Lebih dari itu agar mengetahui kronologis pembunuhan secara jelas yang dilakukan tersangka di tempat kejadian perkara.

“Rekontruksi yang dilakukan di rumah korban disaksikan  pihak keluarga, kejaksaan, pengacara  tersangka juga menyaksikan jalannya rekon itu. Tersangka melakukan reka ulang sebanyak 18 adegan, dari datang hingga korban tergeletak bersimbah darah,” kata Kasat Reskerim Polres Karawang, AKP Doni Satria Wicaksono, Kamis (25/2).

Doni menjelaskan, untuk mengamankan jalannya rekontruksi ini dengan mendatangkan sekitar 30 personel yang terdiri dari anggota reskrim, buser, dan dalmas Polres Karawang. Mengingat banyak warga yang menyaksikan rekontruksi, maka untuk mengantisipasi kejadian buruk dilakukan penjagaan cukup ketat.

 “Alhamdulillah semua proses  rekontruksi berjalan lancar dan aman. Setelah selesai reka ulang dan berkasnya lengkap, nantinya kami limpahkan  ke Kejaksaan Negeri Karawang,” jelas Doni.

Keponakan bunuh bibi

Sebelumnya, seorang keponakan menghabisi nyawa bibinya, Hj Mariah (53) warga Kampung Krajan 1 RT  06 RW 02, Desa Lemahabang, Kecamatan Lemahabang Wadas, Senin (1/2) sekitar pukul 03.00 WIB. Pelaku menghabisi korban dengan cara membabi buta, akibatnya korban tewas saat kehabisan darah setelah menerima 32 tusukan.

Usai membunuh,  pelaku  langsung melarikan diri dengan membawa kabur motor Honda Vario CBS. Polisi yang datang ke TKP langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)  dan memburu tersangka yang kabur usai menghabisi nyawa korban. 

“Sebelum bibi saya meninggal dengan keadaan tubuh penuh luka, sempat melihat kalau bibi saya sedang dianiaya oleh pelaku. Bahkan ia sempat dengar saat korban ngomong ‘kalau mau motor ambil saja kuncinya ada di atas kulkas jangan secara diem-diem,” kata Rani anak korban saat menceritakan yang diungkapkan oleh saksi bernama Sasa,  yang juga tinggal satu rumah dengan korban, saat ditemui di kamar mayat RSUD Karawang, Senin (1/2).

Dikatakan Rani, korban dianiaya menggunakan senjata tajam dengan cara ditusuk secara berkali-kali oleh pelakunya. Kemudian korban terus berteriak kesakitan dan minta tolong. Sehingga keponakan korban, bernama Sasa (15) yang sedang tidur di kamar terbangun dan keluar menuju ruang tamu. Melihat korban bersimbah darah dengan penuh luka tusuk, Sasa langsung berteriak. Namun pelaku langsung mengejar dan mencoba menusuk Sasa yang lari masuk ke kamar. Pelaku menggedor pintu kamar dan mengancam Sasa agar tidak menceritakan peristiwa pembunuhan tersebut kepada siapapun.

“Pelaku juga sempat merusak pintu yang sudah dikunci oleh Sasa, namun untungnya pintu dikunci dan tidak berhasil dibuka. Dan pelaku langsung kabur dengan membawa motor milik  ibu saya,” ungkap Rani. (dit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *