KARAWANG, Spirit
Modus perampasan ala debt collector menimpa seorang pelajar pengendara sepeda motor di Dusun Krajan 2, Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Selasa (26/1). Akibatnya, satu unit sepeda motor Honda Beat milik korban raib entah di mana rimbanya. Peristiwa perampasan sepeda motor berlagak debt collector menimpa Suhendar (15), pelajar SMPN 2 Majalaya, warga Dusun Sukajaya, RT 005 RW 003 Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Karawang. Tiga orang pelaku yang mengaku petugas debt collector dengan leluasa membawa kabur Honda Beat warna hitam T 3499 MM milik korban. Ayah korban, Jaja Firmansyah, menuturkan, anaknya pulang diantar petugas Polsek Purwasari seorang diri, setelah ditemukan terlantar di daerah Purwasari akibat sepeda motornya dirampas orang tak dikenal, Senin (25/1) sekitar pukul 15.00 WIB. Selama dua jam, sejak pukul 13.00 WIB, anaknya mengaku dibawa berkeliling oleh tiga orang pelaku dengan dalih diajak ke kantor leasing.“Anak saya pulang sekolah di SMP 2 Majalaya. Pas mampir di warung dia di samperin tiga orang yang datang pake dua motor. Katanya dari leasing mau ambil motor karena sudah 3 bulan nunggak cicilan,” kata Jaja, Selasa (26/1) di hadapan Polisi, saat menggelar cek TKP.
Padahal, setahu dia, selama setahun kredit sepeda motor di Indomobil Finance, tak pernah sekalipun ia menunggak pembayaran cicilan sepeda motor yang selama ini digunakannya.
“Ini saya sudah cek ke leasing-nya paling telat bayar 3-5 hari saja. Setahun ini bayar cicilan lancar,” ungkapnya, seraya menunjukkan bukti pembayaran dari leasing.
Dibawa jauh
Sementara, Suhendar menuturkan, dirinya tak menyangka tiga orang yang menghampirinya di warung Dusun Krajan 2, Bengle, merupakan pelaku perampasan sepeda motor. Awalnya, kata dia, pelaku mendatanginya dan menanyakan plat nomor sepeda motor yang memang tidak ia pasang.
“Dia (pelaku) nanya, mana plat nomornya. Saya bilang ada di bawah jok. Pas diliatin mereka bilang motornya dijabel (disita) karena nunggak pembayaran tiga bulan,” tuturnya. Diliputi rasa heran dan takut, ia bersama temannya bernama Tony, diajak pelaku mengendarai sepeda motor pelaku dengan alasan menuju kantor leasing. Sebelum di bawa jauh, lanjut dia, sempat di Jembatan Citra Kebun Mas, Suhendar mengarahkan pelaku untuk mendatangi tempat kerja orang tuanya di daerah Kondangjaya.Namun pelaku menolak dengan alasan orang tuanya akan di panggil bila sudah tiba di kantor leasingnya. Namun, temannya Tony, yang menunggang motor pelaku, diturunkan di Gintungkerta, sementara dirinya dibawa ke arah Cikampek hingga akhirnya diturunkan di daerah Purwasari seorang diri. “Motornya dibawa pelaku ke arah Cikampek, dan saya diturunkan begitu saja. Saya lalu nemuin wakil dusun tempat saya diturunkan lalu diantar ke Polsek Purwasari, baru diantar pulang oleh polisi ke rumah,” katanya. Modus pencurian sepeda motor berlagak petugas debt collector itu, bukanlah yang pertamakalinya terjadi. Korban, kebanyakan menimpa anak sekolah atau pelajar yang berkendara sepeda motor menuju atau pulang sekolah. “Sudah ada beberapa kali laporan seperti ini. Kami akan selidiki terus karena korbannya rata-rata anak sekolah,” ucap salah seorang petugas, kepada Suhendar dan Jaja, di sela melakukan cek TKP. (dit/cr2)