Moral Remaja Rusak Terkontaminasi Budaya Negatif Luar

KARAWANG, Spirit

Tidak bisa dipungkiri jika pergaulan remaja masa kini sudah terkontaminasi virus budaya negatif luar negeri. Dampaknya bisa terlihat mulai dari pergeseran perilaku, moral semakin rusak yang dimiliki para generasi muda akibat dari pergaulan yang diduplikasinya, seperti seks bebas dan penggunaan obat terlarang. Banyak kasus-kasus kriminal bermunculan terkait penyalahgunaan narkotika adalah sebuah bukti nyata jika generasi muda sudah sangat terjerumus, ditambah lagi dengan ketersediaan narkotika yang marak di Karawang. Pendapat itu disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Pemberdayaan Masyarakat BNN Karawang, Puspita Wulansari. “Narkoba telah menyentuh lingkaran yang semakin dekat dengan kita semua. Teman dan saudara kita mulai terjerat oleh narkoba yang sering kali dapat mematikan. Sebagai makhluk Tuhan yang kian dewasa, seharusnya kita senantiasa berpikir jernih untuk menghadapi globalisasi teknologi dan globalisasi yang berdampak langsung pada keluarga dan remaja,” ujar Puspita Wulansari, Kamis (21/1). Puspita menilai, perilaku menyimpang yang tumbuh di kalangan masyarakat terhadap penyalahgunaan narkoba akibat kurang seimbangnya masalah ekonomi, terutama terhadap para remaja Indonesia yang sering mengonsumsi minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang.

“Mungkin mereka kurang perhatian dari orang tua mereka atau mungkin juga karena ajakan para pemakai atau teman-temannya,” katanya.

Kronologinya dibeberkan Puspita. Katanya, penyalahgunaan narkoba terhadap para pelajar SMA dan SMP berawal dari sebuah penawaran oleh bandar narkoba.

“Mula-mula mereka diberi beberapa kali dan setelah mereka merasa ketergantungan terhadap narkoba itu, maka pengedar mulai menjualnya. Setelah mereka saling membeli narkoba, mereka disuruh jadi pengedar untuk mengajak teman-temannya yang lain untuk mencoba obat-obatan terlarang tersebut,” katanya.

Da menambahkan, seperti kasus yang sering terjadi, penggunaan narkoba awalnya hanya dikonsumsi oleh anak-anak orang kaya yang kurang perhatian dari orang tuanya. Biasanya mereka mengonsumsi jenis pil lexotan dan ekstasi. Kedua barang haram tersebut mudah didapat karena proses pembelian dan penggunaannya lebih praktis. Pada mulanya mereka minum minuman beralkohol di diskotik atau bar, tetapi lama kelamaan mereka mulai berani mengonsumsi narkoba. (Cr1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *