KARAWANG, Spirit
Siswa SMKN 1 Karawang aktif memerangi wabah virus Corona yang saat ini sudah menjadi pandemi, salah satu upaya yang dilakukan yaitu membuat alat pelindung diri (APD) berupa face shield.
Kepala SMKN 1 Karawang, Agus Rukmawan, didampingi Wakasek Bidang Kesiswaan, Alia Maedina, Wakasek Bidang Hubungan Industri, Chaerudin, bidang produksi, Pono Siswanto dan Ikeu Susana, dan perwakilan industri, Suhedi, mengatakan, pembuatan face shield dilatarbelakangi keprihatinan mengenai persediaan APD bagi tenaga medis yang mulai langka.
“Oleh karena itu, dengan bekerjasama dengan salah satu industri di Karawang, kami putuskan membuat face shield. Jadi untuk pelatihan dan bahan bakunya kami dapatkan langsung dari pihak industri,” ujar Agus, Jumat (3/4/2020).
Diceritakan Agus, setelah melalui proses persiapan sejak 28 Maret, termasuk berkonsultasi dengan salah satu rumah sakit yang ada di Karawang, sekolahnya mulai memproduksi face shield pada 1 April.
“Yang terlibat langsung dalam proses pembuatan yaitu empat siswa kelas XII dan tiga caraka. Mereka dibantu oleh guru dan juga dari industri. Dalam proses pembuatan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti jarak, memakai masker, dan adanya sarana untuk mencuci tangan,” jelasnya.
Karena keterbatasan dana, jelas Agus, saat ini SMKN 1 Karawang baru memproduksi sebanyak 300 hingga 400 face shield dalam satu hari.
“Dana yang kami gunakan bersumber dari technopark. Insyaallah jika ada donatur yang siap membantu, tentunya kami juga siap memproduksi dalam jumlah yang lebih banyak,” ucapnya.
Hingga saat ini, ungkap Agus, face shield hasil produksi siswanya didistribusikan ke berbagai klinik dan rumah sakit swasta yang ada di Karawang.
“Untuk yang memesan sebenarnya sudah banyak. Tak hanya dari Karawang, tapi dari berbagai daerah di Indonesia. Namun dengan keterbatasan jumlah produksi, kami utamakan terlebih dulu pemesan dari Karawang. Semoga dengan adanya face shield buatan siswa kami ini, bisa membatu tenaga medis dalam menangani pasien yang diduga atau sudah terpapar Covid-19,” katanya. (epn/dea)