Ungkap Misteri Kematian Andi Setiawan, Polsek Cikarang Lakukan Pra Rekonstruksi

KAB. BEKASI, Spirit – Jalan untuk mengungkap misteri kematian Andi Setiawan alias Dongos semakin terbuka lebar. Jumat (13/6/2020), jajaran kepolisian Polsek Cikarang dibantu unit Puslabfor (Pusat Laboratorium Forensik) Polda Metro melakukan pra rekonstruksi di tiga lokasi.

Empat saksi dihadirkan dalam pra rekonstruksi ini. Keempatnya adalah rekan dari Andi. Entog alias Sadan, Abdul Gofur alias Bucek, Dede Hermawan alias Godel, dan Yayat. Mereka bersama Andi saat sebutir peluru menembus dada kanannya.

Pra rekonstruksi pertama dilakukan di gudang. Kemudian dilanjutkan ke area kosong di Kawasan Industri Delta Mas. Di situ lokasi di mana Andi meninggal. Terakhir, polisi bersama para saksi mendatangi Rumah Sakit Siloam Lippo Cikarang.

Ratusan orang turut mengiringi jalannya pra rekonstruksi. Diketahui, mereka adalah kawan dari Entog alias Sadan. Beberapa dari mereka sempat melarang wartawan yang meliput untuk mengambil gambar.

“Jangan difoto, jangan diliput. Kita kooperatif,” kata salah seorang dari massa.

Sampai berita ini dibuat, belum ada keterangan dari pihak yang berwenang mengenai hasil pra rekonstruksi.

Sementara itu ditemui di TKP, salah seorang kuasa hukum keluarga Andi, Dadi Mulyadi, SH menyampaikan ungkapan terima kasihnya kepada jajaran kepolisian.

“Kami mengapresiasi langkah cepat dan tepat jajaran kepolisian,” kata Dadi.

Dadi juga mengungkap fakta-fakta baru yang ditemukan selama pra rekonstruksi. Salah satunya adalah kepemilikan tabung gas senapan PCP. “Milik Entog,” kata Dadi.

Meski begitu, sampai saat ini, belum diketahui siapa pemilik senapan jenis PCP yang merenggut nyawa Andi.

“Andi tidak pernah memiliki senapan jenis PCP. Sudah dikonfirmasi ke keluarga dan orang-orang dekat Andi. Di mobilnya pun, berdasarkan penuturan salah seorang saksi, tidak ada senapan tersebut.”

Dadi juga mengapresiasi para saksi yang kooperatif terhadap petugas. Meski salah seorang saksi sempat beberapa hari menonaktifkan nomor ponsel setelah 17 kali tidak menjawab panggilan petugas. (ist/dar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *