RENGASDENGKLOK, Spirit
Semakin maraknya kenakalan remaja termasuk kebiasaan perilaku ngelem (menggunakan lem) untuk mabuk membuat Kades Rengasdengklok Utara Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang, Dedi Mulyadi prihatin. Untuk itu, dirinya berencana melakukan sosialisasi bahaya ngelem kepada warganya.
“Saya merasa prihatin dengan gaya hidup remaja sekarang, apa aja di buat buat mabuk,” ungkapnya kepada Spirit Jawa Barat, Rabu (13/4).
Selain melakukan sosialisasi, dirinya juga akan menekanankan perlunya pengawasan orang tua terhadap anak-naknya. Hal itu, kata Dedi, dimaksudkan agar kalangan anak-anak di desanya tidak terlibat pergaulan yang salah.
Dedi pun mengaku, dirinya beserta jajaran aparat desa yang lain telah melakukan penertiban atau razia di setiap malam sebagai bentuk pengawasan lingkungan. Penertiban dan pengawasan lingkungan dilakukan dengan bergiliran melalui ronda malam yang dimulai pukul 21.00 Wib. “Kalau kedapatan ada perilaku remaja yang mencurigakan, kita langsung panggil orang tuanya agar memberikan bimbingan pada anaknya,” imbuh Dedi.
Dikatakan dia, selain perilaku ngelem yang dilakukan remaja, seringkali juga digunakan obat batuk tertentu untuk mabuk.
Menurutnya, dikarenakan kedua prilaku ngelem dan minum obat tersebut belum ada aturannya, maka perlu adanya pengawasan ekstra. Terlebih lagi, perilaku tersebut terbilang sangat berbahaya.
Dedi mengaku, warga remaja di desanya sudah ada yang menjadi korban akibat perilaku tersebut, sehingga harus mendapatn perawatan di Bogor. (yay)