BEKASI, Spirit
Menyoal proyek siluman tanpa papan nama pada pekerjaan pembangunan jembatan penghubung Desa Sukamakmur dengan Desa Karang Patri yang berlokasi di kampung pengasinan Rt.03/06, Desa Sukamakmur Kecamatan Sukakarya telah ada titik terang.
Dikatakan mandor pekerja, yang namanya minta disamarkan, SR, bahwa pelaksana atau pemborong pekerjaan jembatan tersebut adalah seseorang yang bernama Hadi dari Bekasi Kota. Setelah mendapatkan informasi Spirit Jawa Barat mencoba meminta tanggapan Hadi terkait pemberitaan proyek siluman tanpa papan nama proyek, dan dikerjakan asal asalan.
Pelaksana pekerjaan jembatan penghubung Desa Sukamakmur dengan Desa Karang Patri, Hadi, mengatakan pihaknya telah memasang papan nama proyek hanya saja karena sesuatu papan tersebut rusak.
“Saya sudah pasang papan nama ko Bang, kebetulan pada waktu abang kelokasi, papan nama copot dan pekerja belum sempat memasangnya kembali,” ujar Hadi.
Padahal sampai berita ini di muat dilokasi kegiatan tidak ada papan nama tersebut. Saat ditanyai terkait pekerjaannya yang terkesan asal asalan, Hadi menjelaskan, kalau mereka telah membuat pondasi TPT.
Padahal hasil penelusuran Spirit Jawa Barat dilapangan terlihat pekerjaan TPT, sebagai bahu jalan tidak memakai pondasi atau tidak ada galian tanah, Selain itu lantai kerja selalu digenangi air.
“Saya pakai pondasi, karena sudah di urug jadi gak kelihatan galiannya, kalau lantai kerja memang saya akui masih ada airnya karna sistem buka tutup pintu air, kita juga kesulitan sebagian petani masih membutuhkan banyak air,” kata Hadi.
Ditanya terkait kisdam penahan air yang tidak maksimal yang menyebabkan lantai kerja digenangi air, hadi tidak menjawab.
Lain halnya dengan Eva, konsultan pengawas proyek tersebut pada saat di pintai tanggapannya eva tidak banyak komentar, menurut keterangannya pihak intansi terkait (PPTK, Pengawas, dan pihak Konsultan) akan meninjau kembali proyek tersebut dalam waktu dekat. (bhy)