KARAWANG, Spirit
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) tidak percaya terhadap data Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) stempat yang menyatakan 68 persen siswi di Kabupaten Karawang sudah tidak perawan. Pihaknya menjamin, kondisi pendidikan di derah ini masih baik-baik. Kepala Disdikkpora Kabupaten Karawang, H Dadan Sugardan, Sabtu (16/1), merasa tidak percaya jika kondisi pelajar di daerah ini seburuk itu. “Kalaupun mungkin dilakukan sampel hanya satu dua sekolah saja, jangan langsung memberikan pernyataan seperti itu. Khawatir ini akan menimbulkan kesan buruk bagi anak-anak kita.”
Bahkan ia berani menjamin, kondisi pendidikan di Kabupaten Karawang dilihat dari sisi moralitas masih baik-baik saja. Itu, lanjut dia, terbukti dari beberapa sekolah yang masih mengedepankan kesan agamis dalam proses kegiatan belajar mengajar.
“Ya bisa kita lihat saja perbandinganya dari siswi yang memakai hijab apakah lebih sedikit dari siswi yang tidak memakai hijab? Ya walaupun itu bukan jaminan tapi saya rasa mereka tidak separah yang dibayangkan,” ujar Dadan, saat ditemui di sela-sela peresmian 10 toilet di SMAN 3 Karawang.
Kendati demikian, ia juga tidak menampik kemungkinan adanya hal tersebut. Ia hanya menekankan pentingnya pendidikan keluarga yang menjadi dasar perilaku anak, baik di dalam maupu di luar lingkungan sekolah.
“Tak heran, karena lengahnya pengawasan, anak-anaknya tumbuh dan berkembang menjadi pribadi dengan kebiasaan-kebiasaan yang tidak diketahui,” katanya.
Menurut dia, kenakalan para remaja bisa diantisipasi melalui pengawasan orang tua. Peran orang tua dalam menyikapi gejolak pendidikan saat ini, lanjut dia, bisa dikatakan tidak ada.
Hal itu sering ia jumpa saat masih menjadi guru. “Banyak orang tua yang acuh terhadap aktivitas anak. Kadang mereka baru tahu si anak bermasalah saat dipanggil oleh pihak sekolah,” ujarnya.
Sebelumnya, tidak kurang dari 68 persen siswa di Kabupaten Karawang sudah kehilangan keperawanannya. Fakta tersebut berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Unit Pelaksana Daerah Badan Keluarga Berencana dan Perlindungan Perempuan (BKKPP), menggunakan random sampling dan sebaran angket.
Kenyataan tersebut diakui Kepala Sub Bidang Penyiapan Kehidupan bagi Remaja (Kasubid PKBR) BKKPP Kabupaten Karawang, Warja Sudrajat, Kamis (14/1). “Berdasarkan penelitian yang dilakukan Unit Pelaksana Daerah BKBPP, menggunakan random sampling dan sebaran angket, ditemukan fakta, 68 persen siswi di Karawang sudah tidak perawan.”
Karena itu, ia mengakui, angka pernikahan dini di Kabupaten terbilang tinggi. Salah satu faktornya, menurut dia, hamil di luar nika, meski, kasus tersebut tidak ada hitungan di atas kertas. (cr1)