KARAWANG, Spirit – Panitia Pelaksana Musda IX Partai Golkar seharusnya tidak turut menjadi tim sukses calon tertentu, terlebih lagi dengan turut menjanjikan sejumlah uang kepada pemilik suara. Hal itu, tentunya menciderai netralitas panitia yang seharusnya independen.
“Panitia seyogyanya nentral dan fokus untuk kesuksesan pelaksanaan Musda saja. Jangan sampai malah ikuta dalam tim sukses calon,” ujar ketua Panitia Musda, Teddy Luthfiana melalui sambungan telepon, Selasa (21/6).
Ia mengaku, sampai sejauh ini dirinya belum mendengar adanya panitia yang melakukan hal itu. Meskipun, ada beberapa Ketua Pimpinan Kecamatan (PK) Golkar mengatakan telah ditawari salah seorang oknum panitia Musda.
Teddy mengatakan, Musda IX kali ini, pemilik hak pilih seluruhnya berjumlah 35 hak suara, yang mayoritas PK Golkar sebanyak 30 suara.
“Lima suara lainnya yaitu dari AMPG dan KPPG, lalu Organisasi yang didirikan dan Mendirikan, selanjutnya Pengurus DPD Karawang Demisioner dan satu lagi Pengurus DPD Provinsi Jawa Barat,” imbuhnya.
Adanya kabar pembayaran pendaftaran bakal calon Ketua DPD senilai Rp 25 juta, hal itu dibenarkannya. Namun, dirinya menegaskan, hal itu bukan kewenangan dirinya selaku panitia pelaksana.
“Iya memang wacananya seperti itu (bayar 25 juta, red), tapi itu kewenangan SC (pantia pengarah, red), bukan kewenangan OC (panitia pelaksana, red),” ujar Ketua Komisi A DPRD Karawang ini.
Musda yang digelar esok hari (23/6) di Hotel Mercure Karawang ini, diharapkannya bisa menghasilkan keputusan partai yang strategis untuk kebesaran partai Golkar di Karawang. (top)