Sugito, Korban Teroris Dimakamkan

jenazah sugito
JENAZAH korban bom Sarinah, Jakarta, Sugito saat tiba di rumah duka. Sugito dalam sketsa (inset). Foto: Aditya Nugraha

KARAWANG, Spirit

Kedatangan   jenazah korban bom Sarinah, Jakarta,  Sugito, Minggu (17/1) pukul 15.00 WIB,  disambut ratusan warga Desa Purwasari Kecamatan Purwasari. Jenazah korban  langsung disemayamkan di rumah duka Griya Panorama Indah Blok E2 Nomor 66 RT 03 RW 12. Tak lama kemudian jenazah langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kalijurang, Desa Purwasari. Prosesi pemakaman berlangsung mengharukan karena kebanyakan pelayat tidak kuasa menahan tangis begitu pihak keluarga mengatakan jika almarhum Sugito bukan teroris seperti yang diramaikan selama ini, tetapi adalah korban. Usai pemakaman warga masih berkerumun di rumah duka dan mendengarkan keterangan dari pihak keluarga Sugito.

“Keluarga sudah merelakan dan ikhlas dengan musibah ini. Mungkin ini kehendak Allah, memberikan cobaan kepada kami sekeluarga, dan kami sudah merelakannya,” kata Sutarmin, adik sepupu Sugito, saat memberi penjelasan.

Sutarmin mengungkapkan, Sugito merupakan korban dari keganasan teroris pada saat peristiwa pemboman terjadi. Saat itu Sugito sedang menjalankan tugasnya sebagai karyawan sebuah perusahaan ekspedisi. Dia bersama dua orang kawannya sedang bekerja, namun saat itu Sugito turun di Sarinah sedangkan kedua temannya melanjutkan perjalanan ke Salemba.

“Saat peristiwa itu terjadi almarhum baru saja turun pas di depan Sarinah. Dua orang temannya yang mengantar langsung pergi, dan kemudian terjadi peristiwa pemboman,” katanya.

Menurut Sutarmin,  mendapatkan infromasi  penyebab tewasnya Sugito  karena terkena  benda tumpul dari pintu pos polisi. Saat bom meledak pintu pospol itu terlempar dan mengenai Sugito. “Itu informasi yang saya dapat, bahwa almarhum terkena benda dari pintu pos polisi,” ujarnya.

Berita menyakitkan

Sutarmin mengungkapkan, pada awalnya keluarganya mendapat pemberitaan yang menyakitkan terkait Sugito yang diduga sebagai pelaku teroris. Apalagi berita yang berkembang sudah sangat menyakitkan pihak keluarga. Namun pihak keluarga  sudah mengikhlaskan peristiwa tersebut karena sudah terbukti Sugito bukan pelaku.

“Kepada semua masyarakat atas nama keluarga saya meminta maaf dan keluarga sudah mendapat kepastian  kalau Sugito itu korban,” katanya.

Sugito sebelumnya diduga sebagai pelaku bom di Sarinah beberapa waktu lalu. Namun pihak kepolisian akhirnya memastikan jika Sugito merupakan korban dalam peristiwa tersebut. Hal inilah yang menimbulkan simpati warga dan juga masyarakat desa lainnya untuk datang ke rumah Sugito.

Kepastian dari pihak kepolisian itu mengundang simpati warga terhadap keluarga Sugito hingga ratusan orang berkumpul  dan mengantar jenazah hingga pemakaman. Menurut sejumlah warga, Sugito selama ini dikenal baik dengan para tetangga sekitar. Bahkan dia juga bergaul akrab dengan tetangga dan aktif mengikuti setiap kegiatan di sekitar desanya. “Dia orang baik dan sopan dengan warga sekitar.  Warga juga tidak percaya jika dia dituduh seperti itu karena memang orangnya baik,” kata Ketua RT 03, Suhebi.

Dandim Letkol Arm Wahyu Widodo menyatakan, meski Sugito telah dinyatakan sebagai korban namun antisipasi terhadap pengamanan masih terus harus dilakukan. Penangkalan terhadap kegiatan organisasi radikal tidaklah ditangani oleh satu atau dua instansi melainkan sinergitas seluruh instansi terkait beserta seluruh masyarakat.

“Kami terus mengikuti perkembangan kasusnya dan kami akan terus melakukan upaya yang sifatnya persuasif sampai progresif,” ujarnya.

Dalam waktu dekat, rencananya Kodim bersama Pemerintah Daerah, unsur Muspida dan tokoh-tokoh agama akan melakukan pertemuan secara internal dengan agenda pembahasan antisipasi pengamanan Kabupaten Karawang ke depan. Wahyu juga berharap agar masyarakat dapat ikut bekerja sama, turut andil dalam melakukan pencegahan dan tingkatkan kewaspadaan terhadap orang asing. (cr2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *