KLARI, Spirit
Berangkat dari Kesederhanaan SMKN 1 Klari berhasil meraih 2 piala dalam ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FL2SN) yang di selenggarakan di Kabupaten Karawang beberapa hari yang lalu.
“Sebenarnya kami juga tidak mengira akan meraih dua piala seperti ini padahal saat awal kita tidak mengincar juara meliankan pengalaman, karna jujur saja untuk sekolah ini kita masih membutuhkan banyak pengalaman. Tapi Alhamdulillah meskipun kita persipanya sederhana dengan pralatan yang alakadarnya anak-anak dapat membuktikan kemampuan mereka hingga meraih juara seperti ini,” kata Pembina kegiatan siswa, Eka Aditya, Selasa (26/4).
Piala juara dua akustik gitar solo dan juara tiga film pendek menjadi bukti meskipun kurangnya pengalaman dan minimnya peralatan. Namun, bila pekerjaan tersebut di lakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh pasti akan memperoleh suatu hal.
Pencapaian yang di raih tim film pendek membuat pihak sekolah sangat bangga. Dilihat dari kapasitas siswa, lanjut Eka, yang berpartisipasi masih terbilang sangat awam dalam dunia multimedia. “Mereka harus melawan berbagai sekolah yang sudah ahli dalam dunia pengambilan gambar tersebut,” tuturnya.
Eka menambahkan, dengan raihan dua piala tersebut pihak sekolah menjadi optimis dan memiliki harapan yang lebih besar untuk dapat mengikuti perlombaan tingkat nasional. Meski demikian ia mengaku untuk menuju ke arah sana diperlukan usaha yang sangat maksimal dari sekarang.
“Ini memang langkah awal, dan alhamdulillah meskipun brangkat dari kesederhanaan tapi kami sudah membuktikannya dengan usaha keras. Sekarang harapan kami lebih tinggi lagi, pengalaman yang di dapat pada perlombaan kemarin kami jadikan pelajaran penting dengan harapan untuk tahun depan kami dapat mengikuti perlombaan di ajang nasional,”katanya lagi.
Semenatara, Muhammad Lukman, peraih juara 2 gitar solo akustik. Mengungkapkan, awalnya ia tidak mengira akan meraih juara dua untuk akustik gitar solo.Pasalnya, persiapan yang bisa di bilang dadakan, termasuk materi lagu untuk perlombaan hanya berjalan satu minggu sebelum lomba baru. “ Meski begitu setelah materi di berikan saya dan guru pendamping langsung melakukan latihan rutin dan Alhamdulillah kerja keras itu membuahkan hasil,” ujarnya.
Lain halnya dengan perlombaan film pendek, banyak pihak yang mengira untuk perwakilan perlombaan ini tidaklah mampu menunjukan prestasi. Pasalnya baik dalam sarana yang jauh dari kata sempurna untuk proses latihan serta pengonsepan filmnya saja mendapatkan banyak sekali masalah.
“Awalnya kami sangat minder karena untuk proses pengonsepan dan latihan pengambilan gambar terbilang sangat sebentar. Aapa lagi media untuk mengambil gambarnya hanya kamera DSLR. Saat datang kesana dan melihat pesaing kita rata-rata menggunakan pralatan canggih seperti kamera dan drone. Meskipun pada awalnya kami pesimis tapi Alhamdulillah kami bisa membuktikan usaha kami dengan presatasi,” ujar Farhan Hidayatullah, peraih juara 3 film pendek.(zuh)