PURWAKARTA, Spirit- Seluruh pelajar penganut ajaran agama di Kabupaten Purwakarta diberikan ruang untuk melaksanakan ritual peribadatannya masing-masing sebelum memasuki jam pelajaran di sekolah. Hal ini menjadi bagian dari implementasi konsep Pendidikan Berkarakter yang telah dilaksanakan sejak Tahun 2008 silam.
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi saat ditemui di SMPN I Purwakarta, Selasa (1/11) mengatakan keberagaman agama para pelajar di Purwakarta harus diakomodir dalam dunia pendidikan. Menurut dia, sudah menjadi kewajiban Pemerintah menyiapkan piranti ibadah untuk mereka.
“Waktunya sama, sebelum jam pelajaran dimulai tetapi tempatnya tentu berbeda”, kata Dedi.
Selain ruang khusus beribadah bagi seluruh agama, Pemkab setempat juga menyiapkan guru rohani berikut guru pembimbing yang mengajarkan pelajaran agama sesuai dengan kurikulum. Guru rohani ini didatangkan dengan maksud memberikan pendalaman terhadap kitab agama sesuai dengan agama yang dianut oleh para pelajar. “SMPN I Purwakarta ini menjadi pilot project. Guru rohani berikut tempat beribadah bagi seluruh agama ada di sini. Ini penting untuk menjaga suasana toleransi di Purwakarta,” ujar Dedi.
Sementara itu, Kepala SMPN I Purwakarta, Heri Wijaya mengaku kebijakan tersebut telah berlangsung sejak lama dengan orientasi menciptakan suasana saling menghargai agama dan kepercayaan yang dianut oleh para siswa baik seagama maupun berbeda agama.
“Kebijakan di bidang agama ini sudah lama, untuk pelajar muslim ada pembiasaan shalat dhuha. Sekarang ditambah lagi untuk seluruh agama juga ada pembiasaan-pembiasaan yang disesuaikan dengan ajaran agama para pelajar, semua terakomodir “, jelas Heri.
Tidak hanya itu, tanggapan positif pun datang dari salah satu tokoh agama Katholik Purwakarta, Zakarias Kayus. Ia mengungkapkan kebijakan yang dijalankan oleh Pemkab Purwakarta merupakan pertama kali dilakukan di Indonesia.
Dia berharap langkah ini ditiru oleh daerah lain. “Saya tentu mengapresiasi betul langkah Pemkab Purwakarta ini. Pemeliharaan keberagaman agama di Purwakarta harus menjadi panutan bagi daerah lain. Ini sangat positif, suasana damai bisa tercipta.” ungkap Zakarias. (riz)
Teks foto Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat melihat tempat ibadah siswa yang beragama Kristen di SMPN 1 Purwakarta.