KARAWANG, Spirit
Satuan Polisi Pamong Praja mengaku menyerah dengan maraknya kembali prostitusi di area Sisi Rel (SR ) atau dikenal Se’er,kendati baru satu bulan digusur petugas gabungan. Petugas penegak perda itu, menyatakan lebih baik mengurus hal lain, ketimbang mengurus bisnis esek-esek Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Widjojo , melontarkan pernyataan terkait fenomena Se’er yang kembali menggeliat pasca pembongkaran yang dilakukan PT. KAI bersama petugas gabungan akhir tahun 2015 lalu. Bisnis esek-esek yang jumlahnya tidak terhitung itu dijadikan alasan mengapa pihaknya sudah tidak mau lagi berurusan dengan dunia prostitusi. “Capek saya! Sudah berapa kali diratakan tetap saja kembali berdiri,” ujarnya.
Dikatakan Widjojo, saat terakhir kali pihaknya melakukan penggusuran atas instruksi PT. KAI, tidak lama, gubuk mesum banyak yang kembali beroperasi dan seolah tak pernah hilang.
“Kami tidak habis pikir. Kami telah merubuhkan gubuk yang digunakan untuk prostitusi beberapa waktu lalu, tetapi kembali bergeliat,” katanya.
Hal tersebut, membuat perangkat pemerintah daerah yang bertugas memelihara ketentraman dan ketertiban umum itu kesal sejadi-jadinya. Berulang kali melakukan pembongkaran, kali ini pihaknya memilih lepas tangan dalam menindak lanjuti permasalahan Seer.
“Ya sekarang buat apa digusur lagi toh nanti bakalan dibangun lagi. Mending ngurus urusan lain saja,” kesal Widjojo.
Diberitakan sebelumnya, aparat gabungan, Polri, TNI, PT KAI dan Satpol PP, membongkar 76 gubuk liar di komplek pelacuran “Seer” yang terletak dekat stasiun Karawang, Jawa Barat pada Kamis, (17/12) siang. Penertiban dilakukan lantaran PT KAI akan menjadikan lahan seluas 10.000 meter persegi itu untuk kepentingan penambahan jalur rel KA.
Drajat Firmansyah, Union Manager Penertiban Aset PT Kereta Api Indonesia, mengatakan penertiban itu harus menjadi yang terakhir. Ia meyakinkan, kedepan tak akan tumbuh lagi bangunan liar di lahan milik PT KAI, yang sebelumnya kerap bermunculan kembali kendati beberapa kali dilbongkar petugas.
“Ini akan menjadi pembongkaran Seer yang terakhir. Karena tahun depan, kami akan membangun jalur kereta tambahan di lokasi ini,” ujar Drajat, saat ditemui di lokasi , Kamis, (17/12).
Drajat mengatakan, pihak PT KAI sudah merasa jengah karena gubuk – gubuk pelacuran selalu bandel. Menurut dia, bangunan mesum itu menghalangi pembangunan jalur rel tambahan sepanjang 300 meter.(cr2)