KARAWANG, Spirit
Sejumlah warga penerima bantuan beras untuk masyarakat miskin di Desa Pusakajaya Utara Kecamatan Cilebar Karawang, mengeluhkan dengan mahalnya harga beras miskin (raskin).
Di desa tersebut beras miskin dijual dengan harga lebih tinggi dari harga yang telah ditentukan oleh pemerintah. Warga harus membeli beras tersebut dengan harga Rp 11.000 per 5 liter yang ditentukan oleh pemerintah Desa Pusakajaya Utara. Padahal sesuai ketentuan, beras raskin yang disalurkan ke warga sasaran penerima manfaat program raskin semestinya Rp 1.600 per kg dan layak konsumsi.
Menurut Onih (40) warga setempat, sudah hampir tiga bulan ini warga belum mendapatkan bantuan raskin tersebut. Selama ini menurutnya raskin berkualitas jelek dan kadang sudah berwarna kuning tidak layak untuk dimakan.
“Hampir 3 bulan ini belum ada penjualan beras untuk masarakat miskin (raskin) di desa ini. Kalaupun ada, harga penjualan raskin di sini terlalu mahal. Saya membeli Rp 11.000 per kampil yang berisi beras 5 liter,” ungkap Onih kepada Spirit Karawang (8/2).
Sementar itu, Dadan (45) juga mengemukanan hal senada dengan Onih. Dia menuturkan, kalau dirinya juga merasa keberatan dengan harga raskin selama ini. Dia merasa kecewa karena selama ini beras raskin kadang-kadang tidak layak untuk dimakan.
Masyarakat, kata Dadan, berharap kepada Pemerintah Desa Pusakajaya Utara Kecamatan Cilebar agar memerhatikan keluhan masyarakatnya, jangan hanya memikirkan keuntungan semata. Bagaimanapun raskin sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama dalam keadaan sulit. Kepada pihak terkait agar dapat memantau penyaluran raskin tersebut.
Sementara itu Kades Pusakajaya Utara Mamad Sujana menyangkal jika pihaknya menjual raskin di atas harga seharusnya. Ia tidak menjual raskin dengan harga Rp 11.000 per 5 liter. Menurut dia, selama ini pihak desa menjual raskin tersebut seharga Rp 2.000 per liter.(cr3)