RENGASDENGKLOK, Spirit – UPTD Puskesmas dinilai lamban dalam melayani kebutuhan fogging bagi masyarakat di desa Rengasdengklok Utara. Sehingga, warga berupaya secara gotong-royong melakukan fogging. Namun, kegiatan itu, mengalami hambatan karena tidak tersedianya bahan yang mencukupi untuk melakukan penyemprotan ke seluruh wilayah desa.
Kelambanan Puskesmas Rengasdengklok dalam memberikan pelayanan permintaan foogging, mengecewakan warga setempat. Eka, Kaur Kesra Desa Rengasdengklok Utara mengatakan kekecewaannya terhadap pihak puskesmas yang dianggap lamban dalam melayani keperluan desa.
“Upaya yang dilakukan kami dalam memberantas DBD seharusnya disuport oleh Puskesmas setempat. Karena, belum semuanya tersemprot,” terangnya.
Ironisnya, bahan nmateri untuk fogging di Puskesmas jstru tidak ada. Dengan berdalih kehabisan, Puskesmas Rengasdengklok terkesan mengabaikan pentingnya fogging. “Pada saat kami ke Puskesmas obat yang kami harapkan justru tidak ada. Malah, Puskesmas minta kami layangkan surat pengajuan dulu untuk diajukan ke dinas kesehatan. Seharusnya pihak puskeskan harus sigap dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, sudah jelas bahwa ada 4 korban didesa kami yang terjangkit DBD,” kata dia.
Sementara saat dikonfirmasi Kasubag TU UPTD Puskesmas Rengasdengklok, Khairul Anwar membenarkan beberapa hari terakhir memang ada permintaan fogging dari Desa Rengasdengklok Utara. Namun, kata dia, harus mengajukan dulu ke Dinkes setempat. “Sebetulnya obat yang dimaksud tidak tersedia disini. Kalaupun itu ada, harus ada pengajuan dari masyarakat dan kemudian kami mengajukan ke dinkes, baru dikasih dari dinkes. Memang prosedurnya begitu, ” kata pria yang sering disapa Aang.
Aang berharap, ketika masyarakat hendak melakukan dan meminta fogging, terlebih dulu untuk melayangkan surat pemberitahunan. Hal itu dimaksdukan agar tidak terjadi miskomunikasi. “Perlu diketahui, sebetulnya kegiatan fogging ini mempunyai efek negatif kepada masyarakat, takutnya ada orang yang sedang sakit kemudian menghisap asap pogin itu tentu membahayakan, maka harus disterilkan dulu sebelum fogging,” tandasnya. (cr1)