Puluhan Warga Dilarikan ke Puskesmas , Diduga Keracunan Bubur Ubi Gadung

 

KARAWANG, Spirit – Kepolisian periksa penyelanggaran syukuran yang mengakibatkan 94 warga Desa Sukatani, Kecamatan Cilamaya Wetan keracunan akibat memakan bubur sura, Senin (24/10).

Sebanyak 96 korban keracunan,  hanya tersisa 24 orang yang masih menjalani perawatan  di Puskesmas Sukatani, Cilamaya dan Tempuran,. Sedangkan 72 korban yang kondisinya sudah mulai membaik dan diperbolehkan pulang.

“Tidak ada korban jiwa,” kata Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Hairullah, Selasa (25/10).

Menurutnya, kasus keracunan massal tersebut ditangani Polsek Cilamaya. Saksi dan sejumlah korban sudah dimintai keterangannya termasuk penyelenggara syukuran.

Pihaknya pun melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel sisa bubur sura yang terdiri dari campuran kentang, jagung, kacang dan gadung, untuk  uji laboratorium.

“Hasilnya akan diketahui tiga hari kemudian, nanti dari hasil pemeriksaan sisa makanan dapat diketahui apakah bubur sura itu layak konsumsi atau tidak (basi),” ucapnya.

Diungkapkan Hairullah, korban keracunan rata-rata orang dewasa, karena acara tersebut diadakan dalam rangka syukuran.

“ Awalnya santap hidangan yang disediakan, tapi  tak lama mengalami pusing-pusing, mual dan langsung muntah,” ungkapnya.

Berdasarkan data yang dihimpun, korban yang saat ini masih berobat jalan ada 70 orang, Puskesmas Sukatani 14 orang, Puskesmas Cilamaya 8 orang, dan Puskesmas Tempuran 2 orang. Sementara, puluhan warga itu mengaku mual dan pusing setelah menyantap bubur buatan juru kunci makam Mama Lingga.

“Pengajiannya sekitar jam 12.00 wib. Warga baru terasa mual dan pusingnya sejam kemudian,” ujar Asep salah satu warga.

Menurut Asep, kejadian itu termasuk janggal. Pasalnya, pengajian itu sudah sering dilakukan dan tak pernah ada yang mengalami keracunan. “Baru kali ini saja keracunannya. Sebelumnya tidak pernah,” katanya.

Warga lainnya, Ade Sucipto menuturkan, bubur itu disimpan di dalam enam panci yang berbeda. Menurutnya, warga yang keracunan tersebut rata-rata yang menyantap bubur di panci yang pertama. “Artinya, di masakan yang pertama lah yang bisa dibilang sumber keracunannya,” ungkapnya.

Sementara itu, menurut Kepala Puskesmas Sukatani, Daud Eka, keracunan massal ini sudah masuk kategori kejadian luar biasa (KLB). Kemungkinan racun berasal ubi gadung yang dijadikan salah satu bahan makanannya. Pasalnya, jika ubi jenis itu tidak olah dengan benar, maka bisa mengakibatkan keracunan.

“Jumlah warganya di atas 30 orang yang keracunan. Jadi ini sudah masuk KLB,” ujarnya.(dit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *