KARAWANG, Spirit – PT Pertiwi Lestari melakukan sosialisasi dan pemberian taliasih bagi ratusan warga di tiga desa, Wanajaya, Margamulya dan Margakaya Kecamatan Telukjambe Barat di Rumah Makan Lebak Sari Indah, Interchange Karawang Barat, Rabu (24/8). Sedikitnya 350 Kepala Keluarga (KK) mendapatkan sosialisasi dari PT Pertiwi Lestari terkait pengosongan lahan yang selama ini digarap.
“Pihak perusahaan ingin melakukan pengosongan dan sudah dilakukan pendekatan dengan masyarakat. Perusahaan tidak melakukan pengosongan dengan cara sepihak. Sampai saat ini pun kami sedang mencari tempat relokasi sementara bagi warga yang ikut pengosongan,”kata Humas PT Pertiwi Lestari, Agus Rijanto.
Dikatakan dia, jumlah warga tiga desa yang diundang sebanyak 350 KK. Namun dari jumlah tersebut, kata dia, yang telah sepakat untuk mengosongkan lahan sebanyak 160 KK.”selebihnya masih ada yang ingin mendapatkan penjelasan lebih lanjut. Termasuk penjelasan untuk uang tali asih,”katanya
Menurut Agus, para warga yang telah mendapatkan uang tali asih diberikan tenggang waktu hingga 29 Agustus 2016 untuk mengosongkan lahannya.”Yang diberi tali asih itu ada dua, yaitu pemukim yang memang menempati rumahnya dan penggarap yang menggarap lahan tanaman produktif. Batas waktu sampai 29 Agustus 2016. Setalah ini kami akan melaporkan kepada Pemda adanya bangunan yang ada diatas lahan kami dan kami akan permohonan penertiban,” terang Agus.
Pantauan Spirit Jawa Barat di lokasi, situasi pemberian tali asih berjalan lancar dan kondusif. Bahkan, dalam acara tersebut jajaran Muspida Karawang tampak hadir dan mengapresiasi langkah kooperatif yang dilaukan PT Pertiwi Lestari. “Pemerintah mendukung makanya kami melakukan sosialisasi ini. Pada saat rapat,Pemda meminta tiga hal yaitu uang kerohiman untuk warga, melibatkan pihak desa untuk melakukan proses pengosongan, pemberdayaan tenaga kerja. Dan kita komitmen terhadap itu,” tegas Agus.
Bahkan komitmen terhadap penyerapan tenaga kerja lokal, bagi Agus akan segera dilakukan ketika PT Pertiwi Lestari telah menjalankan usahanya. Terlebih lagi, kata dia, nantinya akan berdiri sejumlah perusahaan di atas lahan seluas 791 Hektar milik PT Pertiwi Lestari yang bisa menyerap tenaga kerja. “Komitmen itu akan dijalankan saat ini juga telah dijalankan seperti pembangunan pagar itu pekerjanya orang Karawang. Masterplannya ada kavling untuk industri, ada fasilitas umumnya seperti pertokoan dan SPBU,”ujarnya
Sementara itu, Ketua DPRD Toto Suripto mengapresiasi acara tersebut. Pihaknya meminta, agar seluruh perusahaan yang berinvestasi di Karawang dengan tetap memperhatikankondisi masyarakat. Termasuk persoalan warga yang berada di lahan PT Pertiwi Lestari. “Kami tidak ingin masyarakat diusir begitu saja dan harus diperhatikan oleh perusahaan maupun pemerintah. Karena itu masyarakat Karawang. Kami selaku pemerintah berpesan agar perusahaan dapat memperhatikan masyarakat karawang,”ujarnya.
Senada dengan Toto Suripto, ketua Komisi A DPRD setempat, Teddy Luthfiana mengharap agar persoalan sengketa lahan yang kerap terjadi harus diselesaikan dengan musyawarah. Bentuk sosialisasi dan dialog, menurutnya lebih tepat dibanding melalui proses hukum. “Kami mendorong terus agar hal-hal yang sekiranya menjadi persoalan perusahaan dengan masyarakat untuk di musyawarahkan. Dengan deialog dan duduk bersama, tentu akan lebih baik penyelesaiannya,” ungkap politisi Partai Golkar ini. (red)