BEKASI, Spirit – Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ada di Pasar Baru tak diinvertarisir Dinas Perekonomian Rakyat (Dispera) Kota Bekasi. Akibatnya peluang potensi PAD tersebut hilang dan cenderung dikuasai oleh pihak oknum bahkan preman. PAD yang semestinya dikelola pemerintah, justru sering menjadi pemicu permasalahan.
Menurut Ketua LSM Rumahku, tatan Suherman mengatakan seharusnya revitalisasai Pasar Baru diikuti campur tangan Pemkot Bekasi. “Di situ banyak sekali peluang seperti retribusi, sampah, PKL menjadi problem kompleks yang bisa digunakan jika manajemen teratur. Jangan sampai yang tak berhak justru berkuasa apalagi adanya oknum pejabat jadi backing,” kata Tatang pada Spirit Jawa Barat Selasa (24/5).
Perputaran uang yang sangat tinggi, lanjut Tatang menjadi tak jelas kemana muaranya. “Walikota Bekasi harus turun tangan karena di situ perputaran uang banyak yang tidak jelas. Bahkan fasilitas sosial pun diperjualbelikan sama orang yang tak berwenang demi kepentingan pribadi atau golongan dengan melanggar aturan norma hukum. Inilah yang menjadi pemantik seringnya terjadi aksi premanisme di Pasar Baru hingga kini,” paparnya.
Sebagai LSM yang konsens terhadap problematika sosial kemasyarakatan , Tatang Suherman berharap pembenahan Pasar Baru. “Sebagai pasar terbesar di Kota Bekasi agar tidak memberikan peluang pada para preman menguasai wilayah apalagi melakukan kegiatan sengaja melanggar hukum, etika bahkan kemanusiaan dengan melakukan penganiayaan hingga merugikan masyarakat Kota Bekasi. (kos)