BANDUNG, Spirt
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Banceuy, Kota Bandung terbakar, Sabtu (23/4) pagi. Petugas pemadam kebakaran berupaya untuk memadamkan kobaran api bangunan Lapas tersebut.
Kepolisian Resor Kota Besar Bandung mengamankan tiga narapidana yang diduga sebagai provokator dalam kerusuhan hingga menimbulkan terbakarnya Lapas tersebut. “Ada yang provokator tiga, yang empat saksi untuk diambil keterangan,” kata Kepala Polrestabes Bandung Kombes Pol AR Yoyol saat meninjau lokasi kebakaran dan situasi dalam Lapas Banceuy, Bandung.
Ia mengatakan provokator dan saksi sudah dibawa ke markas Polrestabes Bandung untuk menjalani pemeriksaan hukum lebih lanjut. Tiga provokator itu, lanjut Yoyol, yang menggerakkan massa narapidana untuk melakukan kerusuhan.
“Kita amankan karena waktu itu dia menggerakan temannya,” ujarnya.
Pihaknya juga sedang menyelidiki terus kasus kerusuhan tersebut dan melakukan visum terhadap korban dalam kerusuhan itu. Terkait hasil visumnya, lanjutnya pula, tidak dapat dipublikasikan kepada publik karena masih dalam tahap penyelidikan.
“Ada pun visum tidak akan kita sampaikan, tapi nanti di pengadilan,” katanya.
Selain narapidana, menurut dia dua petugas sipir juga dimintai keterangan oleh polisi karena yang mengetahui langsung kejadian tersebut. “Sipir yang dimintai keterangan karena mengetahui langsung kejadiannya.”
Sebelumnya penghuni Lapas Banceuy yang terlibat kerusuhan melakukan pembakaran fasilitas lapas sehingga mengakibatkan kerusuhan lapas itu, Sabtu sekitar pukul 08.00 WIB. Selanjutnya pihak Lapas meminta bantuan kepada polisi untuk mengatasi kerusuhan.
Pihak kepolisian ada yang mengalami luka ketika berusaha mengamankan para narapidana yang melakukan perlawanan. Selain polisi, mobil pemadam kebakaran juga diturunkan untuk memadamkan kobaran api di dalam gedung tersebut.
Melebihi kapasitas
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Barat, Agus Toyib, menyatakan kapasitas ruangan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banceuy, Kota Bandung, sudah melebihi kapasitas yang ditentukan. “Lapas Banceuy itu ada 794 penghuni, kapasitasnya adalah 440, jadi sudah over kapasitas,” kata Agus saat pengamanan pascakerusuhan narapidana Lapas Banceuy, Bandung, Sabtu.
Ia menuturkan kelebihan penghuni Lapas Banceuy itu menjadi kelemahan bagi petugas Lapas dalam melakukan pengawasan. “Ada kelemahannya juga dalam pegawasan keamanan.”
Terkait narapidana akan dipindahkan ke Lapas lain, lanjut dia, sedang diproses, dan secepatnya akan diatur pemindahannya. Sementara, lanjut dia pula, seluruh penghuni Lapas Banceuy masih bertahan di blok narapidana dengan keadaan sel dikunci.
“Mereka masih menempati blok sini, dengan penjagaan,” katanya.
Sementara itu, hingga Sabtu malam Lapas Banceuy tidak ada penerangan aliran listrik karena jaringan listrik rusak akibat kebakaran. Agus mengatakan situasi di dalam Lapas Banceuy termasuk blok warga binaan belum ada aliran listrik.
“Secepatnya nanti jaringan listrik akan diperbaiki,” ujarnya.
Selain memperbaiki jaringan listrik dan air, kata Agus, pihaknya sedang memperbaiki bangunan yang rusak dan terbakar oleh aksi kerusuhan narapidana tersebut. Ia menambahkan banyak tembok dinding yang rusak dan bolong sehingga harus segera diperbaiki untuk menjaga keamanan dalam Lapas Banceuy.
“Ini sebenarnya sudah bolong, kalau tidak dijaga ini bisa keluar, maka kita pasang ‘police line’ di dalam juga ada personel polisi,” katanya.(ant)