KARAWANG,Spirit – Dua pemuda meninggal dunia sia-sia dan lima lainnya harus mendapat perawatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) usai menggelar pesta minuman keras oplosan.
Korban meninggal akibat minuman keras oplosan itu diketahui bernama Tedi (16) , dan Dodi (16) warga Desa Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, Karawang. Ironisnya, dampak miras oplosan tersebut baru diketahui merajam tubuh para korban beberapa hari kemudian usai pesta miras yang digelar sejak Senin (1/8).
Empat orang lainnya yang dirawat di Puskesmas Plawad Kecamatan Karawang Timur, masing-masing bernama Apung, Firman, Dwi,dan Delin. Orang tua Tedi mengaku kaget setelah mengetahui anaknya yang baru berusia 16 tahun itu meninggal dunia di ruang observasi rumah sakit umum daerah setempat.
Kepala Desa Palumbonsari, Muhana, mengatakan sekelompok anak muda itu menggelar pesta minuman keras oplosan di sebuah rumah, usai membantu salah seorang temannya pindah rumah.Di sebuah rumah itu, salah seorang dari mereka menenggak minuman keras hingga akhirnya meninggal dunia.
“Tetapi beberapa orang lainnya masih bisa diselamatkan dan harus dirawat di puskesmas setempat,” ungkapnya.
Kronologis
Kanit Reskrim Polsek Karawnag Kota, AKP Mangunsong, mengatakan, para korban sebetulnya melakukan pesta miras pada Senin (1/8) malam sekitar pukul 20.00 WIB, di sebuah kontrakan di kelurahan Palumbonsari.
“Yang bawa miras atas nama Dego (dpo), sebanyak 4 botol jenis ciu,” katanya.
Menurut keterangan sejumlah saksi, pesta miras oplosan yang digelar para remaja tanggung itu terjadi pada Selasa 2 Agustus 2016 malam. Waktu itu mereka berkumpul di rumah kontrakan Dego, warga Kelurahan Palumbonsari, Kecamatan Karawang Wetan. Sekitar pukul 20.00 WIB, Dego, sang pemilik kontrakan datang membawa empat botol ciu (sebutan miras oplosan di Karawang). Mereka kemudian menenggak minuman itu bersama-sama.
Sementara itu Yati (42), bibi korban Dodi, menyebutkan, pada Rabu 3 Agustus 2016 pukul 03.00 WIB, keponakannya pulang dalam keadaan mabuk.
“Selang sehari kemudian yaitu Kamis kemarin, Dodi mengeluh merasa mual,” tutur Yati. Diungkapkannya , Kamis pukul 13.00 WIB, keponakannya muntah-muntah dengan cairan berwarna kuning. Kemudian korban dilarikan ke sebuah klinik kesehatan di kawasan Telagasari. Ia kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit LiraMedika di daerah Lamaran, Karawang Timur.
“Namun nyawa keponakan saya tidak tertolong. Dia meninggal dunia pukul 16.00 WIB,” ujarnya.(dit)