KARAWANG, Spirit
Perseteruan antara Kepala Bagian Kepegawaian Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang berujung pada upaya musyawarah. Pasalnya, AD Wibawa menyanggah dirinya mengancam wartawan, Heri, dan menganggap permasalahan tersebut hanyalah salah faham semata.
“Ini hanya masalah salah paham saja antara saya, Dahlan dan Heri. Saya tidak ada maksud seperti yang diberitakan media selama ini bahwa saya mengancam akan membunuh Heri,” ujar AD Wibawa, Senin pagi (25/1).
AD Wibawa membeberkan, kesalahpahaman itu bermula ketika dirinya bertemu dengan Dahlan, Kamis lalu. Dahlan sendiri merupakan rekan kerja Heri yang sering terlihat di lingkungan sekitar kantor Disikpora. Karena merasa sudah akrab, AD Wibawa tanpa basa-basi langsung menyampaikan pesan tersirat kepada Dahlan.
“Saya bilang ke Dahlan gini, itu si Heri kalau bikin berita yang hati-hati. Takutnya nanti nasibnya sama seperti adik iparnya yang mati dibunuh kemarin-kemarin,” ungkapnya.
Dirinya mengaku kalimat yang dilontarkan bukan ancaman. Apalagi diberitakan selama ini ada ungkapan yang menyebut dia adalah orang kaya yang mampu menyewa pembunuh bayaran.
“Itu tidak benar. Saya tidak berkata seperti itu. Bahasa saya ke Dahlan tidak keras seperti orang mengancam. Karena saya mengenal Heri secara persahabatan, saya hanya mencoba memberi masukan saja. Tidak lebih dari itu,” ujarnya.
AD Wibawa menjelaskan, pesan yang ia sampaikan kepada Dahlan muncul karena pemberitaan yang selama ini dibuat oleh Heri seakan-akan menyudutkan instansinya. Dirinya sadar bahwa tugas jurnalis membuat berita. Hanya saja, ia kadang menyayangkan pemberitaan yang dibuat Heri tidak memenuhi etika jurnalis.
“Jujur saya sangat kecewa. Padahal setiap hari kita ketemu tapi kenapa kalau membuat berita tidak ada konfirmasi dulu ke saya. Saya juga manusia wajar saja kalau saya kesal,” ucapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora), H. Dadan Sugardan membenarkan jika perseteruan antara AD Wibawa dengan Heri hanya kesalahpahaman semata. Selaku pimpinan, Kadisdik cepat tanggap terhadap permasalahan yang membelit bawahanya.
“Kemarin setelah kantor di demo wartawan, yang bersangkutan AD Wibawa didampingi Sekdisdikpora sudah ada iktikad baik datang ke kantor Fakta Jabar. Tujuanya untuk menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan. Ini hanya soal salah paham saja. Semoga bisa cepat selesai,” Kata Kadisdik pasca memenuhi panggilan Sekda Karawang, Senin (25/1) siang.
Di tempat terpisah, Heri enggan berkomentar apapun terkait islah yang kemungkinan terjadi antara dirinya dengan AD Wibawa. Katanya, urusan tersebut sudah sepenuhnya ia serahkan kepada pimpinan redaksi Fakta Jabar.(cr1)