KARAWANG, Spirit
Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Karawang menghibahkan buku bacaan sebanyak 97 judul dengan total 200 eksemplar kepada Relawan Peduli Pendidikan Karawang (RPPK), yang rencananya akan digunakan untuk perpustakaan mini bagi anak-anak yang kurang mampu, putus sekolah, dan anak jalanan.
Kepala Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang Drs H Asep Maulana M mengatakan, buku-buku tersebut sengaja dihibahkan kepada RPPK, yang nantinya akan dibuat semacam perpustakaan mini agar bisa digunakan untuk umum.
“Buku ini memang kami hibahkan untuk dipergunakan sebagai perpustakaan umum,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, diharapkan buku-buku itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Karawang khususnya dan dapat memberikan pengetahuan tentang ilmu pendidikan ataupun banyak memberikan wawasan nusantara.
“Dalam mendorong minat baca ini kami telah bersinergi dengan mitra-mitra kami yakni forum pustaka desa, pustaka baca, termasuk dengan RPPK ini,” katanya.
Selain itu, pihaknya membuat program untuk menarik minat baca masyarakat Karawang dengan cara memberikan door prize kepada para pengunjung perpustakaan daerah.
“Door prize ini diberikan secara individu untuk menarik kembali minat baca yang sangat mengkhawatirkan di kabupaten Karawang ini. Untuk door prize sendiri kami berikan berupa buku agar menjadi manfaat bagi pembacanya,” kata Asep.
Asep menambahkan, tahun lalu pembaca di Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang tembus di angka 17.000 pengunjung. Sedangkan pada 2016 ini pihaknya menargetkan 27.000 pengunjung untuk pembaca di Karawang dari berbagai kalangan.
Sementara itu, Ketua Relawan Peduli Pendidikan Karawang (RPPK) Sofyan Andi Nurani yang langsung menghadiri serah terima buku yang dihibahkan oleh Perpustakaan Daerah mengatakan, dirinya merasa senang sekali. Pasalnya, buku-buku tersebut menambah daftar koleksi buku yang sudah ada di perpustakaan milik RPPK.
“Buku-buku yang diberikan oleh perpustakaan ini akan digunakan oleh volunteer RPPK untuk mengajak anak-anak jalanan agar lebih aktif membaca serta menjadi ruang baca yang berbasis komunitas,” ungkapnya.(nji)