KARAWANG, Spirit
Dugaan permukaan lahan kawasan Telukjambe Barat turun akibat aktivitas PT Pertamina akan segera diteliti. Selama ini warga menduga kawasan tersebut kerap dilanda banjir lantaran lahan sekitar terganggu, sehingga menjadi lebih rendah dibanding sebelum ada eksplorasi.
Bakal adanya penelitian permukaan lahan disampaikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kegiatan akan berlangsung di Kecamatan Telukjambe Barat pada Tahun 2016 ini.
Sekretaris BPBD Karawang Supriatna, menyebutkan, penelitian tersebut akan bekerja sama dengan Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan IPB.
“MoU (nota kesepahaman) telah kita tandatangani dengan IPB kemarin (Jumat, 12/2) untuk melakukan penelitian dugaan penurunan tanah,” ujar Supriatna, Sabtu (13/2).
Sejumlah wilayah di Kecamatan Telukjambe Barat, kata Supriatna, dikenal sebagai daerah banjir di Kabupaten Karawang. Masyarakat sekitar menduga hal tersebut diakibatkan adanya penurunan permukaan tanah yang disebabkan oleh aktivitas pengeboran gas PT Pertamina di Desa Karangligar. “Kita melakukan penelitian karena banyak asumsi dari masyarakat, adanya penurunan permukaan tanah oleh akibat aktivitas salah satu perusahaan di sana. Untuk itu, kita ingin menjawab keresahan warga tersebut,” ujarnya.
Diakui Supriatna, setiap tahun Telukjambe Barat merupakan salah satu daerah langganan banjir di Karawang.
“Bisa dibilang daerah itu setiap musim hujan sebagai daerah banjir paling awal di Karawang,” ujarnya.
BPBD sendiri, menurut Supriatna, belum memastikan penelitian tersebut akan dilakukan kapan. Namun penelitian diharapkan dapat dilaksanakan di Tahun 2016. “Nanti hasil penelitian tersebut akan kita rekomendasikan kepada Bupati. Untuk solusinya seperti apa dalam pencegahan banjir nanti, biar dirumuskan oleh OPD (organisasi perangkat dinas) teknis lainnya,” kata dia.
Di tahun ini, banjir di Kecamatan Telukjambe Barat telah merendam 53 rumah di Dusun Pangasinan Desa Karangligar. Sementara banjir terparah terjadi di Tahun 2010 yang merendam hampir seluruh wilayah Telukjambe Barat.(dit)