KARAWANG, Spirit – Sudah resminya pengelolaan sekolah tingkat menengah sederajat ke tingkat provinsi membuat sekolah-sekolah di Karawang merasa khawatir. Pasalnya banyak beredar bahwa pemerintah daerah Kabupaten Karawang akan memangkas dana PMMS bahkan mengalihan secara keselurahan ke tingkat dasar yaitu SMP dan SD sederajat.
Kepala SMKN 1 Tirtamulya, Drs Abdillah mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan tentang siapa yang mengelola sekolah tingkat menengah, karena yang terpenting baginya adalah semua kebutuhan sekolah yang bersifat untuk menunjang kegiatan belajar dan mengembangkan potensi para siswa tetap bisa terpenuhi.
“Siapapun yang mengelola saya tidak masalah yang penting sekolah tetap di perhatikan semua kebutuhanya. Jangan sampai nanti kegiatan belajar menjadi tersendat karena tidak anggaran,” katanya.
Adapun pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, sambungnya, untuk tetap membantu pendidikan tingkat menengah. Terlebih untuk putra daerah sendiri. Karena bagaimanapun pemerintah daerah mempunyai kewajiban untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya.
“Ya jelas saya berharap dana PMMS jangan dihilangkan ataupun dipangkas. Bahkan bila perlu di tambah lagi, agar pendidikan di karawang bisa semakin meningkat,” tuturnya.
Disampaikanya, saat ini masyarakat Kabupaten Karawang berpikiran bahwa sekolah di kota pangkal perjuangan itu geratis. Padahal untuk tingkat sma sederajat itu masih belum geratis total seperti tingkat sd dan SMP.
Dengan dialihkanya pengelolaan ke tingkat provinsi, sambungnya, kabupaten Karawang memiliki peluang untuk bisa menggeratiskan putra-putri daerahnya untuk sekolah geratis. Karena provinsi akan mencover kebutuhan sekolah dan biaya tambahan lainya bisa di tutupi oleh pemerintah daerah.
“Kalau Kabupaten Karawang mau, saya yakin ini akan menjadi gebragan yang luar biasa. Jadi putra-putri karawang akan sekolah geratis tidak perlu memikirkan biaya lainya dan tinggal pokus untuk belajar,”tuturnya.
Selain itu, kepala sekolah yang memiliki kumis tebal tersebut juga mengharapkan bahwa janji atau ucapan geburnur Jawa Barat Ahmad Heryawan tentang akan diberikanya pembayaran secara maksimal untuk para guru honorer sekolah negeri bisa di buktikan. Karena hal tersebut akan sangat membantu sekolah negeri yang memiliki banyak guru honorer.
“Sekolah saya termasuk sekolah baru jadi masih banyak guru honorernya yaitu sekitar 57 guru dan hanya ada 3 PNS saja. Kalau bukan propinsi atau pemerintah yang bayar maka sekolah akan kebingungan untuk membayar gajih para guru,” pungkasnya.(Man)