KARAWANG, Spirit
Dinilai pembangunan tidak sesuai dengan Site Plan, Komisi C DPRD, melakukan sidak Pasar Johar. Mereka menilai sejumlah bangunan yang tidak semestinya berdiri telah dibangun oleh pengelola, selain itu drainase dinilai tidak berjalan baik menyebabkan banjir diarea pasar sehingga membuat sejumlah pedagang merugi.
Ketua Komis C DPRD, Natala Sumedha menyebutkan dalam sidak dirinya melihat ada 3 hal yang salah dalam pengelolaan Pasar Johar pertama ada bangunan yang seharusnya menjadi tempat parkir justru digunakan menjadi bangunan permanen untuk para penjual toko perhiasan. “Sehingga, jika memang itu sementara kita beri ultimatum untuk secepatnya kapan akan dipindahkan ke bangunan yang sudah selesai. Kita khawatir nanti dimanfaatkan oknum untuk mengisinya sehingga harus dibongkar,” ujarnya usai sidak, Senin (14/3).
Kedua Natala menilai pengelolaan sampah yang tidak berfungsi dan merugikan sejumlah pedagang beras. “Sampah tersebut ditumpuk dekat dengan toko-toko beras, tentu sangat merugikan kita meminta harus ada solusi,” ucapnya.
Selain itu, masalah drainase yang sangat buruk pun terjadi di lahan seluas 2,9 hektar tersebut yang menyebabkan air tersendat ketika hujan sehingga banjir. “Genangan pun menyebabkan banjir, dimana merugikan para pedagang,” kata dia.
Sementara itu, pengelola Pasar Johar PT Senjaya Rezeki Mas, Ajat Sudrajat mengaku puluhan bangunan yang terletak di depan pasar merupakan sementara, pihaknya menjanjikan akan melakukan pembongkaran jika sejumlah bangunan yang diperuntukan untuk para pedagang perhiasan tersebut selesai.
“Sedangkan kalau pengelolaan sampah kita pastikan akan melakukan sistem pengangkutan menggunakan box angkut yang mempermudah pembuangan dengan diangkut menggunakan kontainer,” ucapnya.
Hal tersebut akan dilakukan pada Bulan Juli, dengan beberapa proses penataan pengelolaan sampah.
Sementara itu, dirinya mengakui permasalahan drainase masih menjadi terkendala. Hal tersebut terjadi akiba adanya bangunan yang berdiri di Jalan Singadirja. “Pembuangannya terhambat oleh bangunan tersebut, tentu ini masalah penting bagi kita sebagai pengelola,” pungkasnya. (fat)