Pelajar di Purwakarta dapat Subsidi Daging Sapi  

PURWAKARTA, Spirit – Suasana riuh terlihat di SDN I Kutamanah Kecamatan Sukasari Purwakarta, Selasa (8/11). Pasalnya sekolah yang terletak di ujung danau Jatiluhur tersebut didatangi oleh Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi dalam rangka pembagian daging sapi gratis sebagai upaya peningkatan gizi para pelajar di kabupaten terkecil kedua di Jawa Barat ini. Tambahan pemberian daging ini, melengkapi menu susu dan telur yang rutin dilakukan setiap hari Jum’at.

Dedi Mulyadi langsung disambut oleh seluruh siswa dan guru di sekolah tersebut. Bahkan, lelaki yang akrab disapa Kang Dedi itu sempat terlihat menjadi guru dadakan mengajarkan mata pelajaran matematika dasar di salah satu kelas .

Dalam keterangan persnya, Bupati menuturkan pembagian daging sapi gratis untuk pelajar di Purwakarta sudah berlangsung sejak satu tahun lebih. Sedangkan subsidi susu dan telur telah berlangsung sejak Tahun 2014 silam.

“Ini kita lakukan agar peningkatan gizi para pelajar Purwakarta terjaga, ada susu dan telur yang kita bagikan setiap hari Jumat. Kemudian daging sapi seberat 2 kg untuk masing-masing siswa,” ujar Bupati. Dedi menambahkan, titik fokus pembagian daging sapi gratis ini juga diatur dengan penekanan khusus pada daerah yang peningkatan gizi pelajarnya rendah. Tetapi menurut dia, anak-anak di sekolah yang hari ini mendapat jatah daging gratis tergolong sehat dan bebas gizi buruk. “Ada beberapa kecamatan yang dianggap peningkatan gizi anak-anaknya kurang, diantaranya Maniis, Tegalwaru dan Sukasari. Tetapi saya lihat disini anak-anaknya sehat, tuh boleh dicek, pemenuhan gizi mereka cukup baik,” ujar Dedi menambahkan.

Kedatangan Dedi kali ini bukan saja dalam rangka membagikan daging sapi secara gratis kepada pelajar. Dia mengaku ingin mengecek secara langsung pelaksanaan konsep pendidikan aplikatif yang telah lama ia canangkan di Purwakarta.

Khusus untuk daerah Sukasari, prioritas Pemkab Purwakarta adalah menjadikan wilayah ini sebagai basis peternakan yang terintegrasi dengan pelajaran di sekolah. “Disini basis peternakan, anak-anak disini memiliki hewan ternaknya sendiri. Ini kan pendidikan, harus kita dorong sembari menggali potensi lain yang dimungkinkan untuk kita kembangkan semisal wisata alam. Biar pelajar disini menjadi masyarakat yang kreatif nanti,” pungkas Dedi. (riz)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *