CILAMAYA WETAN, Spirit – Sejumlah pegawai Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mengeluhkan molornya pencairan dana kapitasi. Hal itu disebabkan, dana yang dibayar tiap sebulan sekali, telah menjadi andalan sebagian besar pegawai puskesmas untuk memenuhi biaya tambahan kebutuhan hidup rumah tangganya.
Seperti halnya yang terjadi pada Puskesmas Cilamaya, lambatnya pencairan dana bantuan kapitasi yang seharusnya diperkirakan sudah turun awal bulan Oktober lalu menjadi bahan perbincangan. Bahkan, sampai memasuki bulan November ini, belum ada informasi yang jelas terkait pencairannya.
“Bagaimana gak jadi pikiran, banyak kebutuhan yang mengandalkan uang kapitasi. Seperti bayar cicilan motor yang sudah nunggak dua bulan. Sementara yang ditunggu belum cair juga. Bisa-bisa dicabut motor uing yeh,” kata Ucu di Puskesmas Cilamaya.
Menurut Ucu, selama hampir dua bulan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari ongkos dan biaya sekolah anak terpaksa dirinya harus menghutang.
Ia meminta perhatian serius dari pemkab Karawang terkait persoalan tersebut. Ia berharap dana kapitasi segera dicairkan.
“Mudah-mudahan bisa cair bulan ini. Buat bayar hutang. Hanya bantuan itu yang jadi tumpuan,” katanya.
Senada dikatakan Dilah, pegawai Puskesmas lainnya. Belum jelasnya pencairan dana kapitasi bagi pegawai Puskesmas non struktural dikhawatirkan berimbas pada kinerja. Sementara pelayanan harus tetap berjalan dengan gratis, padahal sebagian pegawai tidak memiliki mata pencaharian lain selain bekerja di Puskesmas.
“Untuk membayar cicilan motor,andalannya ya uang kapitasi itu. Kalau sampai belum ada kejelasan kapan turunnya, ya susah lah… Kinerja dituntut harus maksimal tapi kesejahteraan kendor. Mudah-mudahan saja segera ada titik terang untuk pencairannya,” katanya menambahkan. (wan)