KARAWANG, Spirit
Kadisdipora Karawang, H. Dadan Sugardan mengatakan, hasil Ujian Nasional (UN) saat ini bukan lagi dijadikan sebagai acuan kelulusan siswa.
“Tahun ini kriteria kelulusan hanya tiga yaitu siswa menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai sikap atau perilaku minimal baik, dan lulus Ujian Nasional satuan atau program pendidikan,” ungkap Dadan, Selasa (22/3).
Meski begitu, pihaknya akan tetap berencana melaksanakan Sosialisasi Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) sebagai bentuk komitmen bersama dalam rangka menyusun dan memperbaharui prosedur penyelenggaraan UN demi menghasilkan output memuaskan yang berkualitas dari hasil nilai dan proses penyelenggaraannya.
“Sosialisasi dibutuhkan untuk proses pelaksanaan agar ujian nasional dilaksanakan secara adil dan bijaksana serta tidak merugikan peserta didik. Disamping itu perlu mendorong kemandirian siswa dan menekan tindak kecurangan,” ujarnya.
Dadan menjelaskan, setiap siswa yang mengikuti ujian nasional nantinya akan mendapatkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) meskipun nilai ujian nasional tidak menentukan kelulusan.
“Namun salah satu prasyarat kelulusan siswa harus mengikuti ujian nasional,” ucapnya.
Jadi, kata dia, meski nilai ujian nasional tidak menentukan tadi dalam prosedur operasional sekolah bahwa siswa diharuskan mengikuti ujian nasional minimal satu kali.
Ia menekankan pentingnya mempertahankan persentase tingkat kelulusan ujian nasional di Karawang, khususnya untuk tingkat SMA maupun SMP.
“Salah satunya untuk mencapai Indeks Pendidikan Karawang lebih tinggi. Disdikpora perlu terus mengawal proses persiapan pelaksanaan UN baik dari mulai pendistribusian soal, saat pelaksanaan UN, lalu ketika masa pemeriksaan hingga terakhir pada pengumuman hasilnya,” ungkapnya.
Seperti diketahui, pelaksanaa UN 2016 di Karawang masih menggunakan sistem manual. Namun 24 sekolah lainnya menggunakan sistem berbasis komputer atau UNBK. (nji)