KARAWANG, Spirit
Ketua Lodaya Jawa Barat-Banten, Nace Permana mempertanyakan alasan Bupati Karawang terpilih, Cellica Nurrachadiana enggan menempati Rumah Dinas Bupati (RDB). Menurut Nace, jika alasan Cellica enggan menempati RDB karena mitos mistik RDB, maka menunjukkan pemimpin tidak memiliki iman yang kuat.
“Pemimpin itu jangan percaya mitos. Kalau percaya mitos, saya khawatir nanti saat membuat kebijakan, berdasarkan mitos. Masa roda pemerintahan karena mitos,” ketus Nace.
Dikatakan Nace, Cellica harus tetap tinggal di RDB, sesuai dengan jabatan dia setelah pelantikan sebagai Bupati Karawang. Selain Cellica, wakil bupati terpilih juga harus tinggal di RDWB. Sehingga tidak perlu ‘mengusik’ rumah dinas Sekretaris Daerah. “Sekda juga jangan mau rumah dinasnya dipakai wakil bupati. Itu sudah menjadi hak Sekda. Tegas saja. Kecuali Sekda itu sudah tidak menjabat atau mengundurkan diri,” ujarnya.
Dikatakan Nace, jika Cellica enggan menempati RDB, tidak perlu memaksakan untuk memilih tinggal di RDWB. Cellica bisa mencontoh bupati sebelumnya yang enggan tinggal di RDB, namun memilih tinggal di rumah sewa atau membeli rumah yang lokasinya dekat dengan komplek pemerintahan. “Tidak akan ada isu Sekda merasa terusir atau apalah yang berkembang saat ini,” ucap Nace.
Rencana perubahan RDB menjadi pendopo atau galeri seni, menurut Nace juga merupakan sebuah pemborosan anggaran. Karena, dengan dijadikannya RDB sebagai pendopo atau galeri seni dan budaya, maka diharuskan membangun rumah dinas yang baru. “Coba anggaran dari uang rakyat itu digunakan untuk memperbaiki sekolahan yang rusak atau warga miskin. Itu lebih baik,” sindir Nace.
Nace juga mempertanyakan langkah pejabat yang merubah alih fungsi rumah dinas, tanpa ada pembicaraan terlebih dahulu dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Tentunya itu menunjukkan arogansi pejabat. “Syahwatnya terlalu tinggi. Harusnya dibicarakan dulu dengan DPRD. Jangan asal pindah aja, mentang-mentang menjabat,” tandasnya.
Nace juga berpesan kepada pemimpin yang terpilih, untuk lebih fokus membangun Karawang jauh lebih baik, ketimbang membuat keputusan-keputusan yang hanya mementingkan diri sendiri. “Belum dilantik sudah melakukan action, syahwatnya terlalu tinggi. Melakukan hal yang selayaknya tidak dilakukan tapi dilakukan. Sudah beberapa kegaduhan yang dibuat sebelum dilantik,” Katanya.
Lebih lanjut lagi Nace, mengatakan, adanya dua orang Bupati Karawang, yang di hukum akibat mendiami RDB itu bukan merupakan kesalahan atau kekeramatan RDB, namun karena ulah mereka melakukan tindak pidana korupsi dan memakan uang rakyat.
“Kalau saja Bupati bersih, tidak mungkin mereka di hukum,” tandas Nace.(yan)
Keterangan Foto: Nace Permana
Foto: NET