KARAWANG, Spirit
Mobil Dinas (mobdin) salah satu anggota Komisi C DPRD Karawang, Taman, SE kini kembali jadi perbincangan. Pasalnya mobdin tersebut sama sekali tidak pernah nampak dipakai yang bersangkutan saat berkantor di gedung putih.
“Sejak mobil tersebut dipinjamkan Pemkab untuk perjalanan dinas pak Taman, saya tidak pernah melihat mobil itu di bawa olehnya,” tutur Humas Sekertariat DPRD setempat, Dian, saat di temui Spirit Karawang, Selasa (2/2).
Menurut kabar yang beredar, sebagaimana dituturkan Dian, mobdin tersebut dipakai oleh Ketua DPC Partai Gerindra Karawang, Royke Benta Sahetapi. Padahal, mobdin tersebut tidak diperuntukkan dan dipakai oleh pengurus partai, kecuali dipakai oleh yang bersangkutan, yakni anggota DPRD selaku peminjam.
“Kalau dipakai oleh orang tertentu, itu harus seijin yang bersangkutan namun peminjamanyapun tidak boleh lama minimal satu atau dua hari saja, karena mobil tersebut hanya boleh dipergunakan dalam keadaan dinas oleh yang bersangkutan,” terangnya.
Dian mengaku, pihak Sekertariat DPRD telah melakukan peneguran terhadap Anggota DPRD yang bersangkutan. Teguran tersebut dimaksudkan, agar mobil dinas tersebut dipergunakan oleh dirinya. Namun, jelasnya, sampai saat ini yang bersangkutan tidak berani mengambil sikap.
“Kalau memang tidak dipakai oleh yang bersangkutan, saya harapkan mobil dinas tersebut dikembalikan ke pihak Pemkab Karawang. Saya khawatir kalau ada apa-apa dengan mobil dinas, yang kami minta pertanggungjawaban, ya orang yang bersangkutan. Karena, dokumen peminjaman mobil dinas murni pengajuan anggota DPRD, bukan pengajuan ketua DPC Partai,” terangnya.
Sementara anggota DPRD Karawang, Taman, yang diminta konfirmasinya mengaku tidak menggunakan mobdin, meski dirinya yang melakukan perjanjian pinjam pakai dengan pihak Pemkab. Taman pun mengaku, mobdin tersebut memang dipinjam dan dipakai oleh ketua partainya.
“Bagi saya tidak masalah dalam bekerja. Meskipun mobil dinas dipakai oleh ketua partai kami, yang penting saya bekerja sesuai dengan aturan selaku wakil rakyat,” tandas Taman, dengan raut untuk tidak memperpanjang jawabannya.
Kasus serupa tak hanya menimpa Taman. Beberapa anggota DPRD setempat, dikabarkan juga tak pernah terlihat menggunakan mobdin. Beredar kabar, beberapa mobdin anggota DPRD tersebut justru dipergunakan oleh beberapa pengurus partai maupun konstituen yang telah dianggap sebagai orang kepercayaannya.
Tentunya, hal ini menjadi keprihatinan tersendiri. Mengingat keberadaan mobdin bagi anggota DPRD sebagai penunjang intensitas kegiatan kedewanan. Terlebih lagi, kalau pun dipergunakan oleh yang tidak berhak, sangat berpotensi untuk disalah pergunakan. (yan)