KARAWANG, Spirit
Organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menginjak usia ke-69. Tentunya usia relative tua ini memiliki sejarah yang mengesankan baik untuk kader, alumni, negara dan masyarakat.
Eksistensi HMI Karawang begitu terasa saat kaum intelektual yang tercerahkan ini mampu menjadi oto kritik pemerintahan. Mereka melakukan pengkaderan secara intens. Kemudian menjalankan roda organisasi dan muncul ditengah-tengah masyrakat untuk membela kebenaran.
Dijelaskan Yogi Anggriawan, Ketua HMI Cabang Karawang, organisasi ini memiliki sejarah luar biasa bagi Negara Indonesia. Usia HMI dan Kemerdekaan RI berdekatan. Dengan begitu, peran Kemerdekaan RI tidak terlepas dari kader hijau hitam.
“Kami menilik dari pendahulu atau tokoh dulu berjuang untuk bangsa ini. Tak hanya fisik saja, juga mempertahankan ideologi untuk melawan kebodohan,” ujarnya.
Yogi yang menjadi kader HMI sekitar empat tahun ini mendapatkan hal berbeda. Ia mengku bangga menjadi keluarga besar himpunan, karena mendapatkan pencerahan. Dengan begitu, dihari lahir HMI pihaknya menggelar syukuran.
“Kami syukuran dengan membaca Al-quran, tausiah, doa bersama serta silaturahmi dengan alumni. Kita diskusi seputar napak tilas tentang sejarah HMI secara global maupun di Karawang,” kata Yogi.
Dia menaruh haparan semakin dewasa usia organisasi, maka semakin dewasa juga kader-kadernya. Dapat mempererat talisilaturahmi, kebersamaan dan dapat mendorong satu sama lain dalam mewudukan cita-cita.
“Saya harapkan kader HMI tetap solid, khususnya Karawang. Semakin dewasa, semakin kuat pula untuk kemajuan bangsa dan kabupaten Karawang,” bebernya.
Selain itu juga, kader HMI memiliki keteguhan ialah lima kualitas insan cita. Insan akademis,pencipta, pengabdi, bernafaskan islam dan insan bertanggung jawab dapat ditanamkan. Dengan begitu, pucuk pimpinan cabang Karawang meminta kader HMI dapat menjalankan hal tersebut.
“Itu dasar pokok kader HMI. Lima kualitas insan cinta sudah mencakup semuanya. Baik bersosial, pendidikan, ibadah dan yang lainnya,” bebernya.
Pengurus Korps Alumni HMI (KAHMI) Karawang, Sutrisna, SP menambahkan dijajaran elit politik siapa yang tidak kenal dengan kader HMI. Dikenal kritis, dinamis dan mampu menjadi seorang leadership.
Namun, Sutrisna menjelaskan, kader HMI tidak seluruhnya berpolitik. Ada juga yang bidang usaha, kesenian, pers serta lainnya. Tetapi identik dengan politik, karena kebanyakan tokoh HMI menjadi seorang leadership didunia pemerintahan.
Usia relative tua ini menjadi sebuah intropeksi diri bagi kader. Apa yang sudah mereka perbuat untuk organisasi tersebut, sementara sudah mendapatkan sejuta harapan dari wadah ini. Dia mengingatkan kader kembali ke khitrohany sebagai cendikia. Tetap pada rel yang ada sesuai jalurnya.
“Kami harapkan kader HMI tetap pada relnya sebagai intelektual,” (yan)