Memperingati Hari Pers Nasional, Wartawan Gelar Aksi Simpatik

KARAWANG, Spirit
Memperingati  Hari Pers Nasional (HPN) 2016 puluhan wartawan Karawang menggelar aksi simpatik di Bundaran Jalan Tuparev, Selasa (9/2). Aksi dilakukan dengan membagikan stiker dan  sejumlah koran terbitan lokal maupun nasional kepada sejumlah pengemudi kendaraan bermotor yang melintas. Aksi berlangsung tertib, dan bahkan  tanpa ada pengawalan petugas kepolisian yang biasa mengawal aksi demo.
”Memang ini bukan aksi demo, kita hanya melakukan kampanye simpatik kepada masyarakat Karawang agar mereka lebih mengenal tentang kehidupan wartawan yang sesungguhnya. Selama ini kita tidak memungkiri ada image kurang bagus tentang wartawan karena masih ada oknum yang memanfaatkan profesi wartawan untuk maksud tertentu,” kata koordinator aksi, Rosman Ochim.
Aksi simpatik wartawan dimulai pukul 08.00 WIB, diawali dengan penandatanganan poster yang mendukung  “Stop Aksi Kekerasan Terhadap Wartawan”. Puluhan wartawan  secara bergiliran menandatangani kain putih berbentuk spanduk. Tidak hanya itu, masyarakat yang  melintas sepanjang Jalan Tuparev  juga turut berpartisipasi melakukan penandatangan.
Usai melakukan penandatanganan puluhan wartawan dari media cetak dan elektronik turun ke jalan membagikan stiker  yang bertuliskan “Stop Kekerasan Terhadap Pers”. Sejumlah mobil  yang melintas berhenti dan ditempeli stiker di kaca mobil. Pengendara  mobil juga diberikan koran terbitan lokal dan nasional saat penempelan stiker.
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Karawang, Oland Sibarani mengatakan, HPN tahun ini harus dijadikan momentum untuk melawan setiap bentuk premanisme terhadap wartawan.  Kehidupan wartawan sebagai pencari berita saat ini masih tetap rawan menjadi korban kekerasan. Oleh karena itu HPN tahun ini harus dijadikan momentum untuk meningkatkan solidaritas sesama wartawan.
“Kalau wartawan bersatu, kita semakin kuat untuk melawan premanisme apapun bentuknya. Namun kalau untuk Karawang saya kira aksi premanisme belum terlalu mengkhawatirkan,” katanya.
Menurut Oland, wartawan juga jangan hanya memikirkan akibat dari pemberitaan yang dibuat oleh wartawan.  Yang lebih penting lagi wartawan harus bisa meningkatkan kompetensinya sehingga kualitas pemberitaan semakin bermutu. Dengan adanya kompetensi,  wartawan mampu  bersaing  menghadapi tantangan yang semakin tinggi.
“Ke depan nanti wartawan yang memiliki kompetensi yang akan memenangkan persaingan. Makanya program PWI ke depan yaitu meningkatkan kemampuan jurnalis anggotanya  melalui uji kompetnsi,” katanya. (fat)

SEJUMLAH wartawan ­Karawang mengelar aksi simpatik di Bundaran Jalan Tuparev dalam rangka ­memperingati Hari Pers ­Nasional (HPN) 2016.

Foto: Dhita Fatimah

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *