PAKISJAYA, Spirit
Maya dan puluhan anak lainnya, terpaksa tidak bisa bersekolah karena pakaiannya hanyut terbawa banjir yang melanda rumah orang tuanya. Semenjak rumahnya direndam banjir dari hari Jumat (22/4), Maya (9) dan teman- temannya tidak bisa mengikuti kegiatan belajar di sekolah dan terpaksa harus belajar di tenda-tenda pengungsian.
“Bajunya hilang om, saya gak bisa sekolah, buku-buku juga kebasahan, sudah gak bisa dipakai lagi. Ini juga ibu beli lagi buku yang baru,” ungkap Maya.
Senada dengan Maya, Putri (10) juga mengatakan hal yang sama, dia terpaksa tidak sekolah karena perlengkapan sekolahnya hanyut terbawa banjir.
Menurut pengakuan anak-anak di tenda pengungsian, mereka sudah dua hari tidak masuk sekolah, karena perlengkapan sekolahnya hanyut terbawa banjir, dan belum ada bantuan alat sekolah dari pemerintah.
Sementara itu orang tua Maya dan anak yang lain mengatakan selama belum ada bantuan perlengkapan sekolah dari pemerintah, anak-anaknya terpaksa tidak bisa bersekolah, karena mereka belum mampu untuk membeli perlengkapan sekolah yang baru. Sekarang ini mereka hanya mampu untuk membiayai kebutuhan sehari-hari.
“Sekarang ini hanya buat makan saja pak, belum bisa membeli perlengkapan sekolah anak, kalo bisa sih ada bantuan dari pemerintah supaya anak-anak saya bisa sekolah lagi,” ungkap Nursin (40) orang tua Maya.
Selain bahan makanan pokok, korban banjir juga mengharapkan adanya bantuan perlengkapan sekolah bagi anak mereka, supaya kembali bisa bersekolah kembali. (yay)