KOTA BEKASI, Spirit
Pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bisa diacungi jempol. Infrastruktur gedung seperti Gedung Kesenian dengan anggaran puluhan miliar rupiah berdiri di lokasi yang kurang strategis.
Pantauan di lapangan lokasi Dedung Kesenian Kota Bekasi jauh dari yang diharapkan masyarakat. Kondisi kumuh, kanan kiri selokan dengan bau pplusi pabrik kecap di sekitarnya, kemudian juga lingkungan terdapat kuburan Belanda-Cina membuat Gedung Kesenian berlokasi kurang menguntungkan.
Koswara selaku Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi tak bisa menjelaskan detail alasan pilih lokasi.
“Masa sih kumuh,” kata Koswara singkat saat Spirit Jawa Barat meminta argumentasi penempatan gedung tersebut.
Pembicaraan dialihkan Kepala Bappeda Koswara terkait dengan pengelolaan Gedung Kesenian.
“Pengelolaan gedung yang bertanggungjawab dari Dinas Perumahan, Pertanahan dan Permukiman (Dispertankim) bukan lagi Bappeda,” ujar Koswara.
Dampak kurang strategisnya lokasi Gedung Kesenian membuat ada kesan bakal “dicuekin” oleh masyarakat. Marjinalisasi bakal terjadi sehingga dikhawatirkan kerusakan infrastruktur gedung tinggal menunggu waktu.
Sayangnya saat akan meminta konfirmasi pengelola Gedung Kesenian yakni Dispertankim hingga berita diturunkan, pihak dinas belum bisa ditemui Spirit Bekasi. (kos)