Lahan Bisnis di Lapas, Narkoba dan Kamar Tahanan

KOTA BEKASI, Spirit

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) seyogyanya menjadi tempat penyadaran bagi pesqakitan agar kekeliruan dalam bertindak hingga berakibat masuk sel penjara dapat merubah menjadi pribadi yang baik. Sayangnya tujuan itu acapkali berdampak sebaliknya. Justru banyak kasus terjadi, keahlian para penghuni Lapas kian terasah selama berada dalam sel.

Satu kasus menarik dari Lapas Bulak Kapal Kota Bekasi yakni adanya pengendalian bisnis narkoba yang merupakan jaringan internasional. Itu belum lama terjadi di Lapas kelas 2-A Bulakkapal Bekasi Timur Kota Bekasi.

Kepala Lapas Bulak Kapal, Hari Aziz membenarkan hal itu dengan terbukti diringkusnya bandar narkoba di dalam lapas, atas nama Vi (26). Namun, ia tidak memberikan keterangan secara rinci perihal barang apa saja yang disita oleh Polda Jawa Barat.

“Memang benar ada kerjasama antara Polda Jawa Barat dengan Lapas Bekasi berkaitan kasus yaitu warga binaan atas nama Viktor. Posisi Viktor sekarang ini  ada di Polda Jawa Barat saat ini,” kata Hari Aziz kepada Spirit Jawa Barat.

Selain Vi ternyata petugas juga meringkus 4 pelaku lainnya yang merupakan pengembangan dari penangkapan sabu seberat 39 kilogram yang rencananya dilakukan transaksi di Tangerang.

Terpisah pengamat Sosial Kemasyarakatan Samudra Putra menengarai bisnis empuk tejadi di Lapas.

“Selain narkoba bahkan kamar atau sel tahanan juga menjadi lahan bisnis di Lapas Bulak Kapal Kota Bekasi, ironis,” kata Samudra pada Spirit Jawa Barat Kamis (16/3).

Samudra Putra menjelaskan Lapas Bulak Kapal melakukan praktek bisnis sel kamar tahanan juga. Untuk kamar besar kapasitas 10 orang kabarnya dikutip berkisar Rp 3 Juta. Sementara Kamar ukuran kecil hanya untuk dua atau tiga orang ditarif hingga Rp 10 juta. Informasi didapat  dari nara sumber yang kredibel.

Samudra mengatakan mengatakan bisnis kamar tahanan bukan rahasia lagi. “Hal itu sudah jadi rahasia umum dan semua penghuni LP Bulakapal sudah mengetahuinya. Jadi siapa pun yang ingin melakukan pemesanan kamar tahanan maka dia harus membayar sesuai dengan tarif yang berlaku,” tandas Samudra lagi.

Bahkan nara sumber juga mengatakan ada tempat untuk melakukan kegiatan biologis dengan isteri. “Kamar bercinta pun ada tarifnya hingga ratusan ribu jika penghuni LP Bulak Kapal menginginkannya. Prinsip wani piro berlaku di dalam LP Bulak Kapal Bekasi,” papar Samudra.

Informasi dari mantan petugas mengakui memang ada “request” kamar tahanan. “Ini manusiawi saja jika ada tahanan yang minta satu kamar dengan si A maka bisa kita penuhi permintaannya, namun untuk uang hanya sebagai tanda terimakasih,” kata petugas tersebut.  (kos)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *