KARAWANG, Spirit
Beranjak dari aktivitas sebagai sebagai pemulung hingga mengabdikan diri menjadi seorang pendidik, sosok pria kelahiran padang 55 tahun lalu ini, memberi banyak inspirasi. Pahit getir pengalaman hidup telah dilalui hingga mampu menapaki karir sebagai Guru SMA bertitel sarjana.
Adalah Mukhlis Tanjung, pria yang telah mengabdi selama 15 tahun sebagai guru di SMA Negeri 1 Karawang.
Pria yang memiliki hoby berolahraga ini, harus berjuang keras untuk bisa menyelesaikan pendidikan sarjananya. Pasalnya kondisi ekonomi keluarga yang saat itu tidak memungkinkan sehingga dirinya harus mau bekerja serabutan. Bahkan pria yang yang pernah sekolah di SDN Namo Pinang ini harus merasakn pedihnya kehidupan sejak masih duduk di banku SD dengan menjadi seorang buruh kasar.
Bukan hanya itu, ia harus berbagi waktu menyelesaikan pendidikan di SMP Karya Pembangunan Delitua dan SMA Dwi Warna Medan, dengan mengayuh becak selama 3 tahun untuk memenuhi biaya sekolahnya itu. Namun itu semua dihalani dengan keteguhan hati dan ketulusan demi satu tujuan yang mulia, yaitu bisa menjadi seorang sarjana muda.
“Bagi saya menjalankan pekerjaan apapun itu tidak masalah, yang penting pekerjaan tersebut menghasilkan sesuatu yang halal dan barokah. Sehingga apa yang saya lakukan tidak merugikan orang lain dan semua keinginan saya bisa tercapai. Karena perjuangan tanpa pengorbanan itu dusta belaka,” katanya.
Sedangkan, untuk menutupi keterbatasan ekonomi keluarganya, ia pun harus nyambi bekerja sebagai loper koran untuk memenuhi biaya studi sarjananya di Universitas Palangkaraya Kalimantan Tengah. Menjadi agen dan loper koran di pagi hari, dan iang menjelang sore ia lanjutkan pekerjaan sebgai seorang salesman di sebuah perusahaan.
” Itu adalah pengalaman saya sebelum manjadi seorang guru. Saya seperti itu karena saya sudah di tinggalkan oleh bapak sejak SD dan kondisi ekonomi keluarga kurang baik,” paparnya.
Ia mengaku pertama kali mengenyam pekerjaan sebagai guru di SMAN 1 Kuala Kapuas pada tahun 2000 dan di 2001 langsung diangkat menjadi seorang PNS di SMAN 1 Karawang. Sejak saat itulah ia menetap di Karawang hingga saat ini.
Pesan moral yang ia sampaikan, jika seseorang ingin menggapai kesuksesan maka harus memiliki prinsip. “Jika yang lain tertidur maka usahakan kita harus bagun, jika yang lain terbangun usahakan kita harus berjalan, jika yang lain berjalan usahakan kita berlari, jika yang lain berlari maka usahakan kita sudah menuai hasilnya atau beristirahat. Maksudnya kita harus selangkah lebih maju dibandingkan yang lain,” tuturnya.
Ia berharap, semoga kedepan masyarakat Karawang bisa membuka lapangan pekerjaan sehingga tidak harus tergantung terhadap orang lain. Ia tidak ingin orang Karawang bukan menjadi tamu di kotanya sendiri, melainkan menjadi raja yang bijak dan mampu bersaing.
“Besar harapan saya untuk Kabupaten Karawang tercinta. Maka dari itu, saya ingin bisa berguna bagi masyarakat Kabupaten Karawang khsusnya para generasi muda,” pungkasnya. (Cr4)