KARAWANG, Spirit
Pemkab Karawang mengaku tidak berdaya mengatasi kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok yang saat ini masih terjadi. Salah satu yang menjadi kendala karena sejumlah kebutuhan pokok yang terus mengalami kenaikan itu, masih bergantung dari pasokan di luar Karawang. Ketergantungan kebutuhan pokok dari luar, membuat pemerintah tidak mampu mengatasinya.
“Hampir semua kebutuhan pokok yang ada di pasar Karawang mendapat pasokan dari luar seperti Jakarta dan Bekasi untuk jenis sayuran atau rempah-rempah. Sedangkan untuk daging sapi dan ayam hanya sedikit yang hasil peternak Karawang. Jadi ketika terjadi kenaikan seperti sekarang ini kita tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Kasi Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Wahyu, Senin (1/2).
Salah satu upaya untuk mengendalikan harga bisa dilakukan dengan melakukan operasi pasar murah (OPM). Namun OPM ini juga tidak akan efektif menurunkan sejumlah harga karena OPM tidak bisa dilaksanakan dengan tiba-tiba sesuai dengan program. Apalagi tidak semua kebutuhan pokok bisa dilakukan OPM. Mengingat, kata dia, subsidi hanya berlaku untuk beberapa bahan pokok saja.
“Saat ini hampir semua bahan pokok naik, padahal hanya beberapa bahan pokok yang mendapat subsidi. Seperti sayuran atau rempah-rempah tidak bisa diatasi dengan OPM karena tidak mendapat subsidi. Salah satu solusinya ya harus menambah stok,” imbuhnya.
Berdasarkan pantauan Spirit Karawang, sejumlah kebutuhan pokok yang saat ini melonjak di sejumlah pasar di Karawang adalah daging sapi dari Rp 110 ribu hingga Rp130 ribu perkilogram, ayam potong boiler Rp 27 ribu hingga Rp 33 ribu perkilogram. Cabe merah biasa Rp 38 ribu hingga Rp 40 ribu perkilogram, cabe merah kriting dari Rp 27 ribu hingga Rp 30 ribu perkilogram dan telur ayam dari Rp 27 ribu hingga Rp 28 ribu perkilogram.
“Pasar yang ada di kota Karawang kenaikan harganya paling tinggi seperti di Pasar Johar dan Pasar Baru Karawang. Sedangkan kenaikan harga paling rendah ada di Pasar Cikampek. Perbedaan kenaikan harga ini karena di kota, konsumen lebih banyak dan lebih mampu,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Kadarisman mengaku kenaikan harga daging sapi belakangan ini karena naiknya permintaan sementara pasokan tetap. Akibat permintaan tinggi sedang pasokan tetap pedagang besar menaikan harga berdasarkan lokasi pasar. Untuk pasar di wilayah kota, harga daging sapi berkisar Rp 120 ribu hingga Rp 135 ribu per kiliogram. “Kita sudah kordinasi dengan disperindag untuk melakukan operasi pasar dalam waktu dekat ini,” katanya. (cr2)