SUBANG, Spirit – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mencanangkan program nasional bedah 100 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Desa Gunung Sari Kecamatan Pegaden, Subang, belum lama ini. Program tersebut diselenggarakan Lembaga Karya Pokhpand (LKP) dengan membangun gedung PAUD baru atau merenovasi gedung yang sudah ada tetapi dalam kondisi memprihatinkan.
“Program ini merupakan kerja sama Kemdikbud dengan pihak swasta dalam melakukan revitalisasi terhadap 100 PAUD DI Indonesia,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD dan Dikmas ) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Harris Iskandar.
Harris menyambut baik keterlibatan swasta dalam memajukan pendidikan yang ada di Tanah Air. “Kami sangat menyambut baik langkah yang dilakukan oleh Lembaga Karya Pokhpand (LKP) yang menginisiasi kegiatan tersebut.”
Program Bedah 100 PAUD diselenggarakan LKP berupa membangun gedung PAUD baru atau merenovasi gedung yang sudah ada tetapi dalam kondisi memprihatinkan. “Dari 19,2 juta anak usia dini, baru sekitar 70,1 persen yang mendapatkan layanan PAUD,” ujar dia.
Dari jumlah yang mendapatkan layanan tersebut, baru sebagian kecil mendapatkan fasilitas yang memadai, sebagian masih minim sarana dan alat permainan. “Kami berharap semakin banyak perusahaan yang turut berpartisipasi dalam memajukan pendidikan,” katanya.
LKP merupakan lembaga sosial yang menangani berbagai kegiatan sosial PT Charoen Pokhpand Indonesia Tbk dan anak usahanya. “Pendidikan merupakan senjata yang paling ampuh yang dapat digunakan untuk mengubah dunia dan mencetak generasi yang unggul di suatu negara. Oleh karena itu, anak-anak usia dini harus mengenyam pendidikan,” ujar Presiden Direktur PT Charoen Pokhpand, Thomas Effendy.
Program Bedah PAUD telah dimulai sejak 2015 di Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Program revitalisasi PAUD dipilih karena perusahaan melihat banyak kondisi bangunan PAUD yang kurang layak dan kurang alat permainan. Padahal PAUD sangat penting dalam pembentukan karakter anak. Perusahaan mengalokasikan dana Rp 30 juta hingga Rp 80 juta untuk setiap PAUD.
Program tersebut merupakan kelanjutan dari program pendidikan yang telah dimulai perusahaan sejak 35 tahun lalu, melalui program anak asuh untuk siswa SD, SMP dan SMA dan kemudian beasiswa untuk mahasiswa.(ant)