KARAWANG, Spirit – Kecewa dengan kinerja Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Kabupaten Karawang, ratusan Ormas Laskar NKRI Karawang Kamis (10/8) berorasi di kantor BPLH Karawang. Kedatangan massa tersebut bertujuan mempertanyakan masalah pencemaran limbah PT. Mahkota Jaya Raya (MJR) yang ada di Kosambi.
Kedatangan tersebut guna mempertanyakan kinerja pengawasan BPLH sebagai instansi yang menangani masalah tersebut, padahal sebelumnya pabrik tersebut telah disegel BPLH, namun kenyataannya hingga kini PT Mustika Jaya Raya (MJR) masih terus aktif melakukan kegiatan produksi.
“Terlihat seperti tidak ada sinegritas antara Kepala Badan, Kepala Bidang dan orang teknisnya,” kata Ketua LSM Laskar NKRI, Kamis (11/8)
Dikatakan Suparno, perusahaan yang memproduksi bahan kimia tersebut, diketahui sudah mendapat sanksi untuk menutup cerobong asap perusahaan, dan diminta kegiatan produksi sebelum menyelesaikan perizinan lingkungan, yang sampai saat ini belum dimiliki perusahaan tersebut.
“Warga sekitar banyak yang menderita sakit kulit, ISPA, Batuk dan lainnya yang diakibatkan pencemaran limbah PT. MJR,” ungkapnya.
Dirinya juga menekankan kepada BPLH sebagai lembaga yang membawai maslah lingkungan untuk bisa segera menindak tegas PT. MJR karena dinilai sudah melanggar atuuran dengan membuang limbah tanpa adanya regulasi proses pengolahan limbah yang benar dan aman.
Namun kondisi sebaliknya justru terjadi dilapangan, dimana produksi masih tetap berjalan, dan cerobong asap yang ditutup, dibuka kembali. Anehnya, justru terjadi pembiaran oleh pihak BPLHD.
“Saya juga meminta data-data perusahan-perusahaan nakal yang mencemari lingkungan di Karawang ada berapa. Buat apa ada UU keterbukaaan informasi publik kalau hal yang begini masih ditutup-tutupi,” katanya.
Sekertaris BPLHD Karawang, Poltak Lumbantoruan, yang pada saat itu menampung aspirasi dari perwakilan ratusan massa, mengatakan semua yang disampaikan oleh para pendemo akan ia sampaikan kepada kepala BPLH yang pada saat itu tidak ada dikantor.
“Saya akan sampaikan apa yang dikatakan oleh bapak-bapak kepada kepala,” katanya.
Tidak adanya Kepala BPLH Karawang, Setya Darma di tempat, sangat disayangkan Sekjen Laskar NKRI, Nana, dikatakannya, dari pertama kali pihaknya mengangangkat kasus pencemaran lingkungan, belum sekalipun Setya Darma yang notabane Kepala BPLH berdiskusi dengan pihaknya untuk membahas permaslahan pencemaran lingkungan.”bebrapa kali kita datang kesisni, belum sekalipun bertemu dengan Setya Darma,” katanya.
Diketahui, belakangan ini banyak permasalahan pencemaran lingkungan di Karawang yang tidak ditindak tegas oleh BPL Karawang. Yang terbaru, akibat dari tidak adanya tindakan tegas dari BPLH terkait pencemaran lingunan oleh PT Pindo deli 3 terhadap sungai Cibeet, masyarakat sekitar sungai yang tergabung dalam majelis Cibeet ramai-ramai menutup pipa pembuangan limbah PT Pindo deli dengan cara menglas pipa. (mhs)