Katakan ‘Capek’ Ngurus Se’er Ketua DPRD Nilai Satpol PP Lemah

KARAWANG, Spirit

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Karawang, Toto Suripto,menganggap Kasat Pol PP, Widjojo, tidak berjiwa ksatria dan disarankan mencopot jabatannya. Ucapan Toto dipicu pernyataan Kasat Pol PP beberapa waktu lalu, yang mengatakan “capek“ menangani tumbuh kembalinya lokalisasi Se’er.  Toto mengatakan, pernyataan tersebut tak pantas dikatakan oleh seorang penegak perda. “Itu tanggung jawab Kasatpol PP. Nggak boleh ngomong capek!” katanya, Rabu (20/1). Tak tanggung-tanggung, Toto pun menyarankan agar Widjojo lebih baik mencopot jabatannya sebagai Kepala Satuan. “Kalau capek mending istirahat aja, sekalian copot jabatannya!” ujarnya Toto dengan nada sedikit meninggi. Menurutnya, Widjojo dianggap tak memiliki jiwa ksatria dalam menghadapi praktek prostitusi bahkan berani berbicara dihadapan media. Toto sendiri, bukan tidak mengetahui kembali dibangunnya gubuk mesum tersebut, meski telah ditobohkan dan diberi pagar.

Toto menyarankan agar Widjojo lebih berjuang dalam memberantas Se’er. Dan lebih mencontoh pada Walikota Surabaya yang notabene seorang perempuan. “Contoh bu Risma, dia membongkar tempat prostitusi yang sudah lama berdiri. Perjuangannya sampai berdarah-darah. Lah ini baru berdiri aja udah bilang capek,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Satuan Polisi Pamong Praja mengaku menyerah dengan maraknya kembali prostitusi di area Sisi Rel (SR) atau dikenal Se’er,kendati baru satu bulan digusur petugas gabungan. Petugas penegak perda itu, menyatakan lebih baik mengurus hal lain, ketimbang mengurus bisnis esek-esek.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Widjojo, melontarkan pernyataan terkait fenomena Se’er yang kembali menggeliat pasca pembongkaran yang dilakukan PT. KAI bersama petugas gabungan akhir tahun 2015 lalu. Bisnis esek-esek yang jumlahnya tidak terhitung itu dijadikan alasan mengapa pihaknya sudah tidak mau lagi berurusan dengan dunia prostitusi.

“Capek saya! Sudah berapa kali diratakan tetap saja kembali berdiri,” ujarnya. Dikatakan Widjojo, saat terakhir kali pihaknya melakukan penggusuran atas instruksi PT. KAI, tidak lama, gubuk mesum banyak yang kembali beroperasi dan seolah tak pernah hilang.

“Kami tidak habis pikir. Kami telah merubuhkan gubuk yang digunakan untuk prostitusi beberapa waktu lalu, tetapi kembali bergeliat,” katanya.

Hal tersebut, membuat perangkat pemerintah daerah yang bertugas memelihara ketentraman dan ketertiban umum itu kesal sejadi-jadinya. Berulang kali melakukan pembongkaran, kali ini pihaknya memilih lepas tangan dalam menindak lanjuti permasalahan Seer.(cr2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *