JAYAKERTA, Spirit – Bangunan kantor Camat Jayakerta, Kabupaten Karawang kondisinya tak terawat dan terkesan dibiarkan kumuh. Padahal kantor tersebut baru mendapat rehabilitasi, namun banyak ditemukan sampah berserakan di lingkungan tersebut.
Pantauan Spirit Jawa Barat, kondisi bangunan cukup memprihatinkan. Selain sampah yang berserakan, di sejumlah ruang yang difungsikan seperti kamar mandi dan WC, tampak dinding keramiknya menguning, tak pernah dibersihkan.
Tak pelak lagi, para mahasiswa dari Universitas Singaperbangsa (Unsika) Karawang yang sedang melaksanakan KKN, saat berada di kantor kecamatan tersebut mereka kebingungan ketika hendak buang air kecil. Selain kamar mandi sudah tak layak difungsikan, WC kotor, bak air kering, dengan bau yang sangat menyengat. Tentunya, hal itu sangat mengganggu aktivitas kinerja.
”Memang parah kantor kecamatan ini, masa WC tidak ada airnya sampai para mahasiswa yg sedang KKN mau buang air saja kebingungan. Mereka terpaksa harus beli air mineral dulu ke warung. Bagaimana kalau mau buang hajat,” ungkap Alam warga Desa Kampungsawah yg hedak membikin Akta kelahiran.
Ia, mengaku sempat memperhatikan para mahasiswa yang mondar-mandir kebingungan untuk buang air kecil, merasa kasihan. Sehingga, Alam pun mempertanyakan tidak adanya perawatan bagi kantor pemerintahan tersebut. “Masa dana perawatan kantor tidak ada dari pemerintah, sampai perbaikan alat pompa air saja tidak ada. Saya serndiri mau buang air kecil ditahan-tahan,” keluhnya.
Dadang salah seorang mahasiwa yang sedang melaksanakan KKN mengatakan, sebagai kantor untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, seharusnya kondisi tersbut tidak boleh terjadi. “Seharusnya kantor itu jangan seperti ini lah. Kantor kecamatan itu tempat untuk melayani masyarakat, dan ini pasti tidak memberikan kenyamanan sedikitpun terhadap masyarakat,” ungkapnya.
Sementara, Sekcam Kecamatan Jayakerta Priatna tak mengelak dengan kondisi yang terjadi. Dirinya mengakui adanya keruskan pada pompa air, sehingga kebutuhan iar di kantornya tidak terpenuhi alis mengering.”Memamg pompa airnya mati belum dibetulkan. Kurang tahu juga sudah berapa lama saya tidak memperhatikan. Kalau bak kamar kecil memang tidak ada airnya,” ucapnya santai.
Lain halnya dengan Marni, pedagang yang tak jauh dari lokasi kantor Kecamatan Jayakerta. Dirinya merasa diuntungkan dengan kondisi kantor kecamatan, karena dagangan air mineralnya semakin laris terjual. Bahkan, belakangan ini diakuinya, stok air mineral terus ditambahnya.
” Ya kalau air habis terus yang di cari mereka air mineral. Kemarin saja stoknya tambah 4 kali lipat, apalagi sekarang banyak kegiatan mahasiwa di kantor. Mereka rata-rata menanyakan air mineral, ” ujar Marni. (cr-2)